Beijing (ANTARA) - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memantau dan menguntit pergerakan kapal perang Amerika Serikat di Selat Taiwan, Selasa.

Kapal perusak peluru kendali USS Milius terpantau berlayar melintasi Selat Taiwan sehingga Komando Armada Timur PLA mengerahkan pasukan Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk memantau dan membuntutinya dengan kewaspadaan tinggi, demikian juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Shi Yi kepada pers.

Ia menganggap tindakan militer AS sangat berisiko dan mengganggu keamanan di kawasan.

Pasukannya, jelas dia, akan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi segala ancaman dan provokasi.

Baca juga: AS kecam kegiatan militer udara China di Laut China Selatan

Dengan mengutip citra satelit, lembaga strategis China yang berbasis di Beijing, SCSPI, menyatakan kapal fregat China tipe 054A terus membuntuti USS Milius yang berlayar di Selat Taiwan dari selatan ke utara.

Otoritas Taiwan sendiri juga merilis enam pesawat tempur PLA yang terdiri dari empat unit J-11 dan dua unit Su-30 terbang di atas wilayahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian mendesak AS memperbaiki kesalahannya dan tidak melintasi wilayah lain dengan membawa senjata.

USS Milius merupakan kapal perang AS yang ke-11 yang transit di Taiwan sepanjang 2021 dan pertama sejak pertemuan virtual kedua kepala negara pada pekan lalu.

Dalam pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping itu, Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa pemerintahannya tetap memegang prinsip Satu China dan tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan. 

Baca juga: China lakukan patroli saat anggota parlemen AS kunjungi Taiwan
Baca juga: China kecam transit terbaru kapal perang AS di Selat Taiwan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021