Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital,
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi menyatakan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk bersama-sama memajukan pemulihan ekonomi melalui ekonomi digital.

Pernyataan itu disampaikan Dubes Denny pada webinar bertema "Indonesia-Vietnam Business Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economy and Digital Economy" yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City, menurut keterangan KJRI tersebut yang diterima di Jakarta, Jumat.

Di Vietnam, ekonomi digital diproyeksikan mencetak 220 miliar dolar AS (Rp3,1 triliun) pada 2030, dan akan menempatkan Vietnam di urutan ke-2 setelah Indonesia, di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai perwakilan RI di Vietnam, KBRI Hanoi bersama KJRI Ho Chi Minh City menyampaikan komitmen untuk terus mengawal kontribusi kerja sama kedua negara bagi pemulihan ekonomi di kawasan maupun global.

Baca juga: Dubes Pham: Vietnam, Indonesia perkuat kerja sama perangi pandemi

Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City Agustaviano Sofjan meyakini bahwa penduduk kedua negara, yang didominasi usia muda dengan karakteristik kreatif dan inovatif, akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi Indonesia-Vietnam.

"Ke depan, bersama KBRI Hanoi dan KJRI Ho Chi Minh City akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang berdampak pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara, khususnya melalui ekonomi kreatif dan ekonomi digital," ujar Konjen Agustaviano.

Pada webinar itu, turut berpartisipasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang menyampaikan pendapat bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak positif dalam mendorong ekonomi digital meskipun juga memberikan tantangan berat bagi perekonomian.

"Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital," kata Sandiaga.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital yang besar yang nampak dari jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan digital mencapai lebih dari 18 juta dolar AS pada 2020, dan terus meningkat pada 2021 hingga mencapai 23,5 juta dolar AS.

Webinar tersebut berlangsung selama dua hari, pada 24-25 November, dan diikuti oleh para pelaku usaha, baik dari Indonesia maupun Vietnam, khususnya Vietnam selatan yang menjadi wilayah kerja KJRI Ho Chi Minh City.

Webinar itu bertujuan untuk memberikan gambaran terkini mengenai berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan usaha, khususnya di bidang ekonomi kreatif seperti industri kuliner dan di bidang ekonomi digital.

Baca juga: Dubes Denny: Indonesia-Vietnam mitra kuat di sektor ekonomi
Baca juga: Dubes Denny: tiga sektor potensial kerja sama Indonesia-Vietnam

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021