"Semua anugerah yang Tuhan berikan, termasuk penghargaan ini tentu saja mengharuskan saya lebih rendah hati."
Jakarta (ANTARA News) - Wartawan senior dan pendiri kelompok Kompas Gramedia, DR HC Jakob Oetama, mendapat anugerah Medali Emas Spirit Jurnalisme dari komunitas Hari Pers Nasional (HPN) 2011 di Jakarta, Selasa.

"Anugerah ini sejatinya kami sampaikan dalam acara puncak HPN 2011 di Kupang pada 9 Februari lalu. Namun, Pak Jakob berhalangan hadir ke Kupang, sehingga komunitas pers mengacarakannya hari ini," kata Penanggung Jawab HPN 2011, Margiono, di Aula Lobi TVRI.

Margiono menjelaskan, komunitas HPN 2011 menilai Jakob Oetama memiliki jasa luar biasa kepada pers nasional dalam membangkitkan semangat berjurnalisme menyangkut memajukan karya jurnalistik, dunia pendidikan dan manajemen pers sehingga pantas menjadi contoh dan teladan bagi insan pers lain.

"Hal yang pasti, ketika orang menyebut pers Indonesia, maka sulit dan tidak akan lengkap bila tidak mengacu ke Pak Jakob. Beliau juga referensi kita untuk memaknai pers harus membela kepentingan rakyat. Freedom for, kebebasan pers untuk rakyat, itulah yang beliau selalu sampaikan," kata Margiono, yang juga Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Sementara itu, Jakob Oetama usai menerima Medali Emas Spirit Jurnalisme mengemukakan, "Semua anugerah yang Tuhan berikan, termasuk penghargaan ini tentu saja mengharuskan saya lebih rendah hati."

Pria kelahiran Borobudur, Jawa Tengah, pada 80 tahun lalu itu menyatakan pula, "Saya pernah punya dua pilihan. Menjadi guru atau wartawan. Saya kemudian memilih jadi wartawan, seperti Rosihan Anwar yang pekan lalu meninggalkan kita untuk selamanya. Saya tidak pernah menyesali pilihan, bahkan bangga menjadi wartawan."

Tokoh pers nasional yang pernah mendapat anugerah Spirit Jurnalisme adalah Dahlan Iskan pada HPN 2009 karena tetap berkarya tulis saat menjalani proses cangkok hati di China, dan Rosihan Anwar (1922-2011) pada HPN 2010 lantaran sepanjang hayatnya memperjuangkan kemerdekaan dan pendidikan pers nasional.

Komunitas HPN terdiri atas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Dewan Pers, Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), Serikat Grafika Pers (SGP), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI).

Dalam kesempatan itu, sembilan organisasi pers tersebut juga menganugerahi HPN Award 2011 kepada dua fotografer "Mirip Gayus di Bali", Agus Susanto (Kompas) dan Jurnasyanto Sukarno (Jakarta Globe), serta wartawan peliput konflik Gaza yang sempat tertembak militer Israel, Surya Fachrizal Ginting.

Selain itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menerima HPN Award 2011 lantaran selama ini menjadi mitra strategis dan bersinergi dengan pers nasional untuk memberantas korupsi.

Komunitas HPN juga memberikan kartu pers utama (Press Card Number One) kepada sejumlah wartawan senior, yakni:
1.Budiarto Shambazy (Kompas)
2.Ninok Leksono (Kompas)
3.Hendro Wiyono (Kompas)
4.Dudi Sudibyo (Majalah Angkasa)
5.Mansyur Barus (Suara Pembaruan)
6.Upa Labuhari (Rambu Kota)
7.Banjar Chaeruddin (Bank dan Uang)
8.S. Saiful Rahim (Harian Terbit)
9.Syukri Burhan (Pos Kota)
10.HB Soeharto Wijaya (Pos Kota)
11.Alwi Shahab (LKBN ANTARA/Republika)
12.H. Dedy Pristiwanto (Warta Kota)
13.Karim Paputungan (Rakyat Merdeka)
14.Djoko Saksono (RRI)
15.Sami Leo Lantang (Tabloid Bola)
16.Supardi Saleh (Suara Pembaruan/Biliar)
17.Ian Situmorang (Tabloid Bola)
18.Ronny Pangemanan (Suara Pembaruan)
19.A.R. Loebis (LKBN ANTARA)
20.Toyib Sabil (Jakarta Post)
21.Vincentius Lingga (Jakarta Post)
22.Titie Said Sadikun (Famili/Lembaga Sensor Film- LSF)
23.Dra Hj. Irawati Maryani Nasution, MSc. (Majalah Kriya Indonesia Craft)
24.Usman Yatim (Harian Madina)
25.Marah Sakti Siregar (Cek & Ricek)
26.Prof.DR.Drs.Tjipta Lesmana, MA (Universitas Pelita Harapan)
27.Derek Manangka (RCTI/Netwave Multimedia)
28.M. Ridlo ?Eisy (Pikiran Rakyat/Gala Media)
29.Zuchry Husein (Merdeka/SIWO)
30.DR. Hj. Artini Suparno, M.Si (LKBN ANTARA/London School PR)
31.H. Baidhowi Adnan (Pelita)
32.St. Sularto (Kompas)
33.Asrul Ananda (Jawa Pos Group)
34.Asro Kamal Rokan (LKBN ANTARA/Jurnal Nasional)
35.Atal S. Depari (Harian Tabengan).

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011