Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan bagi pengusaha gedung pertemuan dalam dua tahun terakhir, dan bahkan sampai ada yang sampai mem-PHK pekerjanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Gedung Tempat Resepsi dan Pertemuan Indonesia (Asgeprindo), Muhammad Syukur Mandar, mengatakanm pandemi COVID-19 memberikan efek domino.

"Di Jakarta, anggota Asgeprindo yang terdaftar ada sekitar 120. Itu semuanya terdampak," kata M Syukur Mandar, dalam jumpa pers di Jakarta Timur, Jumat.

Menurut Syukur,  dampak pandemi COVID-19 membuat banyak pekerja di industri pernikahan dirumahkan, dan ada terkena PHK.

"Bisa dibayangkan, pekerja industri pernikahan yang dirumahkan selama pandemi, dalam satu gedung pertemuan,  bisa tiga sampai 40 orang. Kalau dikali 120 gedung, Itu dampaknya luar biasa terhadap ekonomi masyarakat," ujar Syukur Mandar.

Syukur mengatakan, saat ini industri pernikahan perlahan-lahan mulai bangkit setelah pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat.

"Saat ini tingkat okupansi gedung-gedung pertemuan yang dikelola anggota Asgeprindo sudah kembali meningkat seiring penerapan batasan tamu sebanyak 50 persen dari kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Ketua Umum DPP Asgeprindo, Dwi Windyarto, menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar Expo Resepsi 2022 untuk membangkitkan kembali gairah industri pernikahan yang mati suri.

Rencananya pameran Expo Resepsi pernikahan digelar pada 22-23 Januari 2022 di gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dalam pameran itu nantinya Asgeprindo akan menyediakan stand khusus untuk menampilkan gaun pengantin, serta "fashion show".

"Saya ingin Asgeprindo menjadi pelopor bergeraknya di dunia "wedding" agar perekonomian tumbuh kembali," ujar Dwi Windyarto.

Baca juga: Asgeprindo ikuti arahan pemerintah soal kebijakan PPKM Level 3
Baca juga: 78 pengelola gedung hotel di Jakarta ajukan izin resepsi pernikahan

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021