Paris (ANTARA) - Virus corona varian Omicron kemungkinan telah menyebar di Prancis dan pemerintah memperketat aturan pembatasan untuk menahan penyebarannya, kata Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Minggu.

Omicron berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya, meskipun para ahli belum tahu apakah varian itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan varian lainnya.

"Belum ada identifikasi, tetapi ini hanya soal waktu. Begitu varian ini beredar di Inggris, di Italia, di Belgia, kemungkinan sudah ada kasus yang beredar di sini. Kami akan mengidentifikasi mereka dan kami akan memperlambat penyebarannya sebanyak mungkin," ujar Veran kepada reporter di sebuah pusat vaksinasi di Paris.

Baca juga: Belanda akan umumkan temuan kasus varian Omicron

Prancis tengah menghadapi gelombang kelima virus corona. Negara Eropa itu mencatat lebih dari 37.000 kasus positif pada Sabtu (27/11) dan peningkatan tajam jumlah pasien yang dirawat secara intensif.

Menurut laporan AFP, Kementerian Kesehatan Prancis merekomendasikan untuk mengisolasi setiap kontak yang berisiko menjadi kasus atau kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron, bahkan termasuk mereka yang telah divaksin.

Rekomendasi yang dikirim ke perusahaan dan profesional kesehatan itu menyebut orang-orang dalam kelompok tersebut harus dianggap "berisiko tinggi" dan dikarantina.

Sampai saat ini, kasus kontak dari orang yang terinfeksi harus diisolasi hanya ketika mereka tidak sepenuhnya divaksin atau ketika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dua kasus COVID-19 varian Omicron ditemukan di Australia
Baca juga: WHO kelompokkan Omicron dalam kategori kewaspadaan tinggi

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021