Jakarta (ANTARA) - Perusahaan distributor baut dan mur PT Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

“Kami berencana masuk pasar modal untuk menambah modal dalam memperluas jaringan pemasaran," kata Direktur Utama MAS Simon Hendiawan dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Simon meyakini, masuknya perusahaan ke pasar modal akan mendongkrak daya saing sekaligus meningkatkan tata kelola atau good corporate governance (GCG).

"Perusahaan akan kian kredibel dan transparan serta daya saing akan lebih tinggi," ujar Simon.

Kendati demikian, Simon belum merinci waktu dan besaran dana yang dibidik saat masuk ke pasar modal.

Saat ini, MAS bergerak di bidang distribusi baut dan mur nasional. Bisnis baut dan mur sangat prospektif di Indonesia, terlebih pemerintah sangat massif membangun infrastruktur.

"Pelaksanaan konstruksi infrastruktur sangat membutuhkan baut dan mur. Karena itu, sektor bisnis ini kian prospektif,” kata Simon.

MAS optimistis program vaksinasi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang terus dilakukan pemerintah akan kembali menimbulkan gairah bisnis sehingga bisa menjadi salah satu pendorong kinerja perseroan.

Hingga Oktober 2021, penjualan MAS bertumbuh di atas 11 persen dibandingkan dengan periode sama setahun sebelumnya. Pada 2020 lalu, penjualan MAS hanya tumbuh 5 persen dibandingkan 2019.

"Pelaksanaan vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang terus gencar dilakukan pemerintah mendorong kami pulih di tengah pandemi. Kami optimistis proyeksi tahun ini mulai kembali ke normal, bahkan lebih baik dibandingkan tahun 2020," ujar Simon.

Produk baut dan mur masuk dalam kategori fastener, di mana merupakan komponen penting dalam beragam industri seperti konstruksi bangunan dan manufaktur.

Selain itu, produk tersebut diperlukan oleh sektor properti hingga infrastruktur yang dibutuhkan untuk puluhan ribu kegiatan ekonomi di Indonesia.

Simon menambahkan, produk baut dan mur merupakan industri yang unik dan kompleks. Sektor ini boleh dikatakan sebagai ‘bahan pokok’ bagi bidang industri manufaktur, konstruksi hingga industri gawai.

"Baut atau mur itu berfungsi untuk menyambungkan dan mengencangkan material yang cukup vital dalam kehidupan kita sehari-hari, jenisnya bermacam-macam ada sekitar 70 ribu jenis baut," kata Simon.

Menurut Simon, hingga saat ini permintaan baut di Indonesia masih lebih lebih tinggi dari pasokan.Kebutuhan baut dewasa ini sangat bisa ditemui di hampir segala bidang sehingga membuat baut dan mur menjadi salah satu investasi bisnis yang sangat menjanjikan dalam menopang pembangunan infrastruktur Indonesia bahkan di seluruh dunia.

"Permintaan lebih tinggi dari pada pasokan. Itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," ujar Simon.

Baca juga: Segera IPO, Dharma Polimetal optimistis penjualan 2022 naik 20 persen
Baca juga: Segera listing, harga saham Adhi Commuter Properti diprediksi tumbuh
Baca juga: Industri otomotif membaik, perusahaan manufaktur gelar IPO

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021