Ambon (ANTARA) - Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menyatakan prasasti pahlawan Maluku memberikan pengetahuan bagi generasi muda di Maluku khususnya kota Ambon terkait sejarah daerah tersebut.

"Prasasti 30 pahlawan asal Maluku yang dibuat Pemkot Ambon di dekat monumen pahlawan Pattimura, merupakan sarana pengetahuan bagi generasi muda," katanya, Senin.

Ia mengatakan, prasasti pahlawan penting bagi generasi muda yang kesulitan mencari informasi mengenai sejarah siapa pahlawan asal Maluku.

"Semua sekarang dihadirkan dalam kesatuan bagi kita semua, untuk meneruskan informasi ini kepada anak-anak, sehingga bukan hanya belajar menghafal nama pahlawan tetapi juga perjuangan para pahlawan," katanya.

Baca juga: Warga Maluku peringati hari Pahlawan Pattimura

Baca juga: Jalur rempah Indonesia disinggahi kapal layar Arka Kinari


Lokasi prasasti pahlawan, katanya ada di ruang publik yang dapat diakses masyarakat, untuk belajar juga bermain.

Ke depan juga akan hadir cagar budaya benteng Nieuw Victoria, sebagai ruang publik untuk belajar sejarah dan budaya. "Saya berharap ruang publik ini dapat dimanfaatkan oleh para guru dan siswa untuk belajar sejarah dan budaya," ujarnya.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, prasasti pahlawan merupakan sumbangsih dari pihak ketiga bagi pengembangan sejarah dan budaya.

"Pembangunan prasasti tidak menggunakan APBD Pemkot, tetapi sumbangsih dari pihak ketiga," katanya.

Sebanyak 30 pahlawan Maluku yang diabadikan di prasasti diantaranya Said Perintah, Johannes Latuharhari, Johanis Leimena, Sultan Baabulah, Philip Latumahina,
Karel Sasuit Tubun, Kapitan Kakiali, Anthony Reebok.

Baca juga: Dirjen: Maluku bisa berjaya melalui kebudayaan

Baca juga: Pemprov Maluku peringati 202 tahun perjuangan Martha Christina Tiahahu

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021