Kalau produksi dapat terus ditingkatkan, stok beras secara nasional juga aman, saya optimis impor beras bisa dihentikan
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti optimistis Indonesia bisa menghentikan impor beras dengan syarat pemerintah harus terus menerus meningkatkan produksi dan menjaga stok beras nasional.

"Kalau produksi dapat terus ditingkatkan, stok beras secara nasional juga aman, saya optimis impor beras bisa dihentikan," kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Senator asal Jawa Timur itu menilai upaya pemerintah yang memperbanyak infrastruktur berupa irigasi dan bendungan merupakan langkah tepat, khususnya dalam meningkatkan produktivitas padi.

"Sehingga, petani dapat memproduksi padi sepanjang tahun dengan aliran air yang bisa didistribusikan ke areal persawahan," kata LaNyalla.

Dia menyebut keberadaan bendungan atau infrastruktur lainnya dapat membantu peningkatan frekuensi panen petani.

Dengan begitu, lanjutnya, produktivitas lahan sawah dapat terus meningkat dan mencapai surplus.

"Tetapi, pemerintah juga perlu memberikan dukungan untuk peningkatan kualitas beras yang dihasilkan, agar beras petani tidak cepat hancur atau berubah warna. Padi kering giling yang dapat disimpan lama di gudang jika petani terkena gagal panen," katanya.

LaNyalla meminta pemerintah sedapat mungkin mengoptimalkan beras produksi dalam negeri untuk dapat diserap dan dipasarkan di masyarakat.

Langkah tersebut akan memacu percepatan tercapainya tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

"Yang terpenting saat ini adalah strategi prioritas penggunaan dan penyerapan beras petani dan political will dari para pemangku kebijakan. Jika kebutuhan nasional surplus, untuk apa kita impor? Sebaliknya, kita bisa ekspor beras kita asal kualitasnya memenuhi syarat," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan optimismenya akan stok beras yang terpantau sangat baik tercukupi tanpa impor.

Hal tersebut dikemukakan Presiden saat melakukan penanaman benih padi varietas Inpari 32 di lahan warga seluas 75 ha di Dusun Kedungsangkal, Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (30/11/2021) usai meresmikan Bendungan Tugu di kabupaten tersebut.

Saluran irigasi lahan yang ditanami itu mendapat manfaat langsung dari Bendungan Tugu. Presiden menegaskan bahwa hingga akhir tahun ini, Indonesia belum melakukan impor beras sama sekali.

Baca juga: Ketua DPD: SDM pertanian jadi PR besar pemerintah
Baca juga: DPD RI mendorong percepatan kawasan industri halal di Banten
Baca juga: Ketua DPD RI: Impor beras bukan solusi di tengah panen petani daerah

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021