Kendari (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta kepada pemerintah daerah agar mewaspadai potensi adanya kejadian luar biasa (KLB) akibat terjadi penurunan imunisasi anak di masa pandemi COVID-19

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dalam dialog virtual KPCPEN yang ditayangkan di akun youtube FMB9ID IKP, Rabu, mengatakan, potensi adanya KLB karena terjadi penurunan imunisasi rutin kepada anak terutama sejak terjadinya pandemi COVID-19

"Potensi adanya kejadian luar biasa di tengah pandemi COVID-19 seperti yang pernah disampaikan Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) bahwa cakupan imunisasi rutin kita mengalami penurunan terutama sejak terjadinya pandemi COVID-19, sehingga anak-anak menjadi rentan terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," katanya.

Dia menyatakan saat ini data per Oktober 2021, pihaknya mencatat baru 31,5 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia yang telah mencapai target imunisasi dasar lengkap.

Baca juga: Kemenkes: Sel memori ciptakan antibodi meski efikasi vaksin menurun

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi harus dipercepat menyusul munculnya varian Omicron


"Dan beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik ataupun sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa," ujar dia.

Nadia meminta masyarakat segera hubungi Puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan, untuk mendapatkan penanganan segera

Bersamaan, ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk dapat memberikan perhatian juga pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya.

“Upaya untuk melengkapi cakupan imunisasi rutin perlu dilakukan terutama di saat pandemi COVID-19 dapat kita kendalikan seperti saat ini,” ujarnya.

Kemudian, Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan, serta selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas saja dengan mengedepankan protokol kesehatan.

“Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19,” demikian Nadia.*

Baca juga: Kemenkes: Check in PeduliLindungi penting untuk pelacakan COVID-19

Baca juga: Kemenkes: Tetap waspada meski varian Delta Plus belum ada di Indonesia

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021