Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) merosot pada perdagangan Jumat pagi, karena kehati-hatian setelah angka Virus Corona lokal naik ke level tertinggi baru minggu ini, saat investor menjauh dari taruhan besar menjelang data penggajian AS, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi acuan naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 4,38 poin atau 0,15 persen menjadi diperdagangkan di 2.940,89 poin pada pukul 02.13 GMT, setelah kenaikan tajam dalam dua sesi sebelumnya. Untuk minggu ini, indeks acuan naik tipis 0,2 persen.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing jatuh 1,72 persen dan 3,33 persen.

Varian Omicron telah menakuti pasar selama sekitar satu minggu, memukul saham-saham terkait perjalanan sangat keras karena tambal sulam pembatasan baru diberlakukan di seluruh dunia.

Baca juga: Saham Asia merosot, delisting Didi hidupkan lagi kekhawatiran AS-China

Korea Selatan melaporkan 4.944 kasus Virus Corona baru untuk Kamis (3/12/2021), kurang dari rekor 5.266 kasus yang dilaporkan sehari sebelumnya, tetapi hal itu memperkuat langkah-langkah menjaga jarak setelah enam kasus varian Omicron dikonfirmasi sejauh ini.

Sementara itu parlemen menyetujui untuk meningkatkan anggaran tahun depan sebesar 3,3 triliun won bersih menjadi 607,7 triliun won (516,42 miliar dolar AS) guna mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan membantu mereka yang terkena pandemi.

Laporan penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat dipantau secara ketat oleh investor di seluruh dunia karena dapat membuka jalan bagi kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) lebih awal dari yang diperkirakan.

Baca juga: IHSG akhir pekan berpotensi menguat, ikuti kenaikan indeks Wall Street

Di papan utama, investor asing adalah penjual bersih saham senilai 29,9 miliar won (25,36 juta dolar AS).

Won dikutip pada 1.178,7 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,24 persen lebih rendah dari sehari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.178,9, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.179,4.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,07 poin menjadi 108,94.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 4,3 basis poin menjadi 1,878 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan acuan naik 0,1 basis poin menjadi 2,195 persen.

Baca juga: Saham Korsel "rebound" setelah terpukul Omicron, dibantu data ekspor

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021