memberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannyaKota Bogor (ANTARA) - Sebanyak 22 istri kepala daerah yang hadir dalam rangkaian Kongres ke-5 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kebun Raya Bogor, Jumat, ikut membatik menggunakan bahan alami yang biasa disebut teknik ecoprint
Para istri kepala daerah ini melakukan kegiatan membatik bersama pihak pengrajin kebanggaan Kota Bogor Arae Ecoprint didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yantie Rachim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dalam kesempatan ini mengajarkan pelatihan Ecoprint karena memang banyak diminati ibu-ibu.
Baca juga: Kongres ke-5 JKPI tetapkan delapan ibu kota kebudayaan
Baca juga: Bima Arya terpilih jadi Ketua Presidium JKPI 2021-2024
Yane menuturkan, bahan-bahan pembuatan Ecoprint sudah disediakan Arae Ecoprint. Para istri kepala daerah kemudian dibagi beberapa kelompok. Berbekal bahan pashmina polos kemudian diberi motif sesuai selera masing-masing, karya yang dihasilkan murni hasil dari pemikiran dua orang di dalam satu tim.
"Seperti saya berpasangan dengan ibu Bupati Siak, jadi ini motif hasil pemikiran saya dengan Ibu Bupati," terangnya.
Hasil Ecoprint yang sudah selesai, lanjut Yane, bisa dibawa pulang masing-masing sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, istri-istri kepala daerah yang turut hadir di pelatihan merasa senang apalagi Arae Ecoprint merupakan pengrajin kebanggaan Kota Bogor yang sudah bersertifikat se-Asia Tenggara dalam melakukan pelatihan.
Baca juga: Gibran beri keris ke Bima Arya pada Karnaval Budaya Kongres JKPI
Baca juga: Solo, Baubau dan 10 kota raih Pemajuan Kebudayaan Indonesia JKPI
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disparbud Kota Bogor, Marissa mengatakan, kegiatan Ecoprint dari Arae yang merupakan singkatan dari Anita Rahman Ecocraft ini berkembang pesat sejak Arae memenangkan lomba desain sutra ecoprint terbaik se-Jabodetabek dan berhasil dilelang saat itu juga dengan harga Rp15 juta.
"Arae sendiri memiliki makna harapan usaha rae yang bisa memberi kebahagian dan kasih sayang untuk masyarakat, yang dipresentasikan dalam sebuah produk yang ramah lingkungan dan berdampak baik terhadap sosial," ujar Marissa.
Marissa menuturkan, Arae menawarkan berbagai varian produk mulai dari lembaran kain, ready to wear dan aksesoris pendukung seperti tas, clutch dan sejenisnya, dengan harga Rp120 ribu hingga Rp5 juta, tergantung jenis bahan dan desain.
Di acara ini, para istri kepala daerah diajak membuat pola kain dari tanaman. Setelah itu, berkeliling kebun raya mengunjungi stand pameran yang berada di area Bogor Creative Center (BCC).
Baca juga: Wali Kota Bogor gelar resepi sambut tamu delegasi JKPI
Baca juga: Ambon terima penghargaan kota deklarasi JKPI
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.