Lumajang (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali memantau aktivitas Gunung Semeru melalui udara dengan menggunakan helikopter jenis NAS-332 Super Puma Milik TNI Angkatan Udara di Kabupaten Lumajang, Senin.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Komandan Lanud Abdulrahchman Saleh Marsma TNI Zulfahmi.

Selain itu, turut mendampingi Kepala Dinas Sosial Jatim M Alwi, Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa serta tenaga ahli BPBD Jatim Suban Wahyudiono.

Pantauan pewarta ANTARA yang juga ikut di dalam helikopter, cuaca saat itu cerah dan terlihat jelas puncak gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Dari udara juga terlihat jelas daerah-daerah terdampak abu material akibat guguran awan panas dari Gunung Semeru, seperti permukiman penduduk, sungai aliran lahar dingin hingga area pertambangan pasir.

Baca juga: Dusun Curah Koboan seperti pemukiman mati akibat terdampak Semeru

Dari udara, area-area tersebut tampak hanya hamparan luas yang tertutup abu.

Baca juga: Polisi berjaga di titik yang menjadi akses dusun terdampak Semeru

Setelah perjalanan di udara selama sekitar 10 menit, helikopter mendarat di lapangan depan SD Negeri 1 Pronojiwo yang kemudian gubernur melanjutkan perjalanan memantau Jembatan Besuk Kobokan.

Baca juga: TNI AU kerahkan pasukan khusus bantu evakuasi korban letusan Semeru

Jembatan sepanjang 192 meter yang dikenal dengan sebutan Geladak Perak itu merupakan penghubung antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.

Saat peristiwa letusan Gunung Semeru, Sabtu (4/12), jembatan tersebut ambrol sekaligus memutus akses masyarakat dari dua kabupaten.

Pantauan dari udara oleh Gubernur Khofifah merupakan kali kedua, setelah pada Minggu (5/12) bersama Bupati Thoriqul Haq mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021