bantuan terus mengalir tetapi penyaluran sangat lambat
Surabaya (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang, Jatim, Agus Setiawan meminta ada perbaikan distribusi bantuan bagi pengungsi pascaletusan Gunung Semeru, sebab banyak bantuan menumpuk di sejumlah lokasi dan basi.

Agus dikonfirmasi di Surabaya, Selasa mengatakan kondisi pengungsi kini tersebar di beberapa titik, seperti di Balai Desa, Masjid dan Rumah Warga, bahkan ada juga yang mengungsi ke Kota Lumajang.

"Hal ini menyulitkan pendataan dan pendistribusian bantuan, sebab bantuan banyak yang menumpuk hanya di sejumlah lokasi saja," katanya.

Ia mengatakan, diperlukan perbaikan penanganan bantuan, karena hasil evaluasi beberapa bantuan yang ada di Balai Desa menumpuk seperti makanan, nasi bungkus sampai basi.

"Sampai malam tidak bisa disebarkan karena menumpuk, dan bantuan terus mengalir tetapi penyaluran sangat lambat," kata Agus.

Baca juga: 34 meninggal dunia, 22 dinyatakan hilang akibat bencana Semeru
Baca juga: Pramuka Jatim bantu pakan ternak dan dokter hewan di Semeru

Ia berharap, segera ada perbaikan manajemen pengungsian agar pendataan membaik, dan evakuasi korban dilakukan dengan cepat.

"Selanjutnya, tentunya penanganan pascabencana seperti akses antara Lumajang dan Malang. Tadi, kami sudah menyampaikan kepada teman dari PU Bina Marga dan BNPB, mohon jembatan Perak dipikirkan dulu, diperbaiki karena rekan di Pronojiwo dan Tempursari tidak bisa akses ke Lumajang langsung," katanya.

Sementara itu, Agus meminta apabila ada yang ingin mengirimkan bantuan, diusahakan memastikan jenis bantuan apa saja yang bisa diberikan.

Untuk saat ini, kata dia, Kadin Lumajang bersama Pemuda Pancasila (PP) dan LaNyalla Academia juga telah membuka posko bantuan di Jalan Gajahmada, dan sudah aktif

"Kenapa kami bekerja sama dengan PP, karena Kadin Lumajang ingin setiap bantuan yang diterima otomatis disalurkan. Jangan sampai di sini ditumpuk terus tetapi di sana pengungsi sudah pada menunggu," katanya.

Baca juga: BNPB: Pengungsi meningkat jadi 3.657 orang

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021