Gaborone (ANTARA) - Botswana mengeklaim bahwa tidak terjadi lonjakan pasien rawat inap meski menjadi salah satu negara pertama yang mendeteksi virus corona varian Omicron, kata Menteri Kesehatan Edwin Dikoloti pada Rabu.

Dikoloti juga mengatakan bahwa pemerintah telah memvaksin 71 persen dari 1,3 juta populasi dengan dosis lengkap.

Kemunculan varian dengan mutasi tinggi tersebut mengejutkan kalangan ilmuwan dan pemerintah. 

Omicron diperkirakan bakal menjadi varian dominan karena penularannya yang tinggi.

Varian tersebut telah dilaporkan bermunculan di sedikitnya 57 negara.

"Saat ini kami hanya memiliki satu pasien di ICU. Namun, ada kecenderungan yang kami perhatikan bahwa orang-orang yang mengalami penyakit serius adalah mereka yang belum disuntik vaksin," kata Dilikoti saat konferensi pers.

Sumber: Reuters

Baca juga: Botswana konfirmasi 19 kasus COVID varian Omicron

Baca juga: Cegah Omicron, Panama larang masuk pendatang dari 8 negara Afrika


 

Upaya RI cegah masuknya varian Omicron

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021