Saya sangat senang akhirnya Hong Kong segera membuka pos perbatasan
Beijing (ANTARA) - Lebih dari 83.000 warga Hong Kong mendaftarkan diri dalam aplikasi kode kesehatan bersama dengan Provinsi Guangdong menjelang pemberlakuan bebas karantina saat memasuki wilayah China daratan.

Peluncuran kode kesehatan Hong Kong menjelang pembukaan kembali perbatasannya dengan China daratan menjadi kabar baik bagi keluarga atau para pekerja lintas-batas, demikian Prof Jin Dongyan, ahli biomedis University of Hong Kong, dikutip Global Times, Minggu.

Di antara para pengakses kode kesehatan yang diluncurkan sejak Jumat (10/12) lalu adalah para pebisnis lintas-batas Hong Kong-China.

Para pengusaha dari dua arah ini sangat berharap agar perbatasan segera dibuka lagi, demikian Wakil Ketua Kadin Hong Kong Sisley Cheng.

Baca juga: Sinovac meneliti dampak Omicron terhadap vaksin inaktif COVID-19

Menurut dia, penutupan perbatasan sejak 2020 tersebut menjadi pukulan telak bagi perekonomian Hong Kong karena mengakibatkan ketidaknyamanan bagi dunia kerja, kehidupan sehari-hari, dan pendidikan.

"Saya sangat senang akhirnya Hong Kong segera membuka pos perbatasan," kata Qishan, pelajar salah satu SMA di Hong Kong asal Kota Foshan, Provinsi Guangdong.

Selama lebih dari dua tahun dia tidak pulang ke Foshan dan Guangzhou yang menjadi tempat tinggal keluarganya sejak pandemi melanda.

Dengan adanya kode kesehatan itu, dia langsung melakukan pendaftaran karena ingin segera bertemu keluarganya di wilayah selatan China itu.

Untuk bisa memiliki akses kode kesehatan tersebut para pemohon harus mendaftarkan nama, nomor identitas kependudukan, tanggal dikeluarkannya kartu identitas kependudukan, nomor telepon, dan alamat tempat tinggal.

Pembukaan perbatasan Hong Kong-China tanpa persyaratan karantina diperkirakan mulai 19 atau 24 Desember 2021.

Untuk sementara hanya diizinkan 1.000 orang per hari namun akan ditambah menjadi 10.000 orang per hari pada liburan musim dingin atau Tahun Baru Imlek 2022.

Sekretaris Inovasi dan Teknologi Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong Alfred Sit Wang Hang kepada media mengungkapkan adanya komunikasi dengan beberapa negara, seperti Jepang dan Thailand, untuk pengakuan bersama kode kesehatan sehingga kebijakan lintas-batas tanpa karantina bisa diterapkan. 

Baca juga: China keluarkan izin edar obat COVID-19 di tengah wabah Omicron
Baca juga: Pakar: China kembali normal jika fatalitas COVID-19 tinggal 0,1 persen

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021