Purwokerto (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menggelar refleksi 13 tahun tragedi Trisakti, Kamis malam.

Dalam aksi yang digelar di depan kampus Unsoed, Jalan Bunyamin, Purwokerto, Jawa Tengah, mahasiswa menyampaikan berbagai orasi secara bergantian.

Koordinator aksi Raditya mengatakan tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 menyisakan luka yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.

"Sebuah harga mahal yang harus dibayar bangsa Indonesia dalam melakukan reformasi, karena ribuan nyawa melayang dan ratusan bangunan terbakar," katanya.

Namun, kata dia, sampai sekarang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi 13 tahu silam itu, belum juga dapat diselesaikan secara hukum.

"Setelah 13 tahun berlalu, belum ada yang bertanggungjawab atas kejahatan kemanusiaan dan belum ada yang diproses secara hukum atas penghilangan nyawa empat pahlawan reformasi," kata dia menegaskan.

Sementara itu, Presiden BEM Unsoed Purwokerto, Muharom Nurdian mengatakan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berjanji kepada keluarga dan rakyat Indonesia akan segera menyelesaikan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM secara proses hukum.

Akan tetapi sudah tujuh tahun pemerintahan SBY, kata dia, belum juga pernah menyentuh proses hukum atas pelanggaran HAM yang terjadi pada 12 Mei 1998,

"Saat ini pemerintah malah berusaha merancang RUU Intelijen yang akan kembali membuka lebar pelanggaran HAM kepada aktivis," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BEM Unsoed menuntut pemerintah untuk segera menindaklanjuti dan menyelesaikan secara hukum pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi kemanusiaan Mei 1998 dengan seadil-adilnya, baik dari warga sipil maupun militer.

Selain itu, lanjutnya, segera proses dan tindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

"Segera tuntaskan agenda reformasi untuk kesejahteraan rakyat dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme," katanya.

Setelah menggelar orasi di depan Kampus Unsoed, mahasiswa selanjutnya melakukan "longmarch" menuju perempatan DKT (Rumah Sakit Tentara "Wijayakusuma") Purwokerto.

Di tempat tersebut, sebanyak 13 mahasiswa melakukan aksi teatrikal dengan menutup mata sebagai simbol belum terselesaikannya kasus Trisakti yang terjadi 13 tahun silam.(*)

(U.KR-SMT/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011