perjalanan menuju luar kota atau luar negeri juga mengalami peningkatan
Jakarta (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengemukakan sejak bulan Juli 2021 hingga Desember ini mobilitas penduduk konsisten mengalami peningkatan.
 
"Dari data Google Mobility, ternyata sejak bulan Juli 2021 hingga Desember ini mobilitas penduduk konsisten mengalami peningkatan," katanya.
 
Ia mengatakan, peningkatan paling tinggi terdapat pada perjalanan menuju lokasi transit seperti terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan.
 
"Ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju luar kota atau luar negeri juga mengalami peningkatan," ucapnya.

Baca juga: Kasus Omicron pertama di Indonesia terjadi di Wisma Atlet Jakarta
 
Selain itu, lanjut dia, perjalanan menuju pusat belanja, ritel dan rekreasi, taman atau ruang terbuka publik, dan perkantoran juga mengalami peningkatan.
 
Wiku meminta masyarakat meningkatkan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Protokol kesehatan merupakan hal paling penting.
 
"Selama COVID-19 masih ada maka protokol kesehatan adalah harga mati yang perlu untuk dilakukan dengan disiplin," tegas Wiku.
 
Ia menyampaikan, sejauh ini kedisiplinan memakai masker cukup baik, itu terlihat pada pusat-pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, bandara, dan perkantoran yang telah menerapkan peraturan wajib masker.
 
"Namun masih ada beberapa lokasi yang kepatuhan memakai maskernya masih rendah, seperti pemukiman penduduk, kedai makanan, stasiun dan terminal serta pasar rakyat," tuturnya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sulut sebut ketaatan terhadap prokes mulai kendor
 
Menurutnya, penurunan disiplin prokes itu sangat berpotensi meningkatkan penyebaran kasus di tengah masyarakat.
 
Di samping itu, lanjut Wiku, testing dan tracing juga menjadi salah satu kunci dalam mendeteksi kasus lebih masif lagi.
 
"Pendeteksian kasus yang semakin cepat dan masif dapat mencegah penularan lebih luas lagi dan dapat meningkatkan potensi kesembuhan menjadi lebih tinggi karena segera ditangani," katanya.
 
Saat ini, ia mengatakan, jumlah orang yang diperiksa terus mengalami peningkatan hingga lebih dari 1,6 juta orang per minggu ini.
 
"Namun sayangnya, jumlah ini masih didominasi oleh pemeriksaan antigen yaitu 88 persen, sedangkan PCR hanya sebesar 12 persen," papar Wiku.
 
 
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021