Manado (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan momentum Hari Ibu menjadikan perempuan Indonesia yang berdaya dan setara kedudukannya.

"Peringatan Hari Ibu merupakan penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa, dan tanggal ini dipilih untuk menghormati kongres perempuan pertama di Yogyakarta tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia," ujar Wagub Steven Kandouw saat membawakan sambutan Menteri PPA di Manado, Rabu.

Bila melihat sejarah perjuangan perempuan, kata Menteri, bukannya hal yang mudah, akan tetapi perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, bersuara memperjuangkan hak-hak kaumnya dan bersama-sama kaum laki laki meraih kemerdekaan.

Pada akhirnya, kata Menteri, konstitusi UUD 1945 menjamin kesetaraan seluruh rakyat Indonesia termasuk perempuan.

Baca juga: DKI umumkan lima sosok ibu sebarkan "Aksi Hidup Baik"

Baca juga: PKS: Kontribusi Perempuan Indonesia penting untuk negara


"Hingga saat ini banyak kemajuan dirasakan kaum perempuan, akan tetapi kesetaraan ideal yang dicita-citakan belum sepenuhnya tercapai," ujarnya.

Budaya patriarki yang telah mengakar sejak berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat.

Perempuan juga menurut menteri, masih menghadapi permasalahan yang mengancam kwalitas hidupnya dan diperparah dengan pandemi COVID-19 yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Tetapi di tengah terpaan apapun perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melalui berbagai tantangan. Begitu juga di masa sulit ini, perempuan turut hadir di garda terdepan," katanya.

Menteri menambahkan, di tengah perjuangannya menuju pemberdayaan yang membawa beragam tantangan dan rintangan, ada satu hal yang tidak berubah yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat dan berani menjadi penopang hidup kaumnya.

"Kami harapkan peringatan Hari Ibu ini dapat merayakan berbagai kemajuan yang diraih perempuan sekaligus mengingat bahwa perjuangan masih panjang," ujarnya.*

Baca juga: Menteri PPPA imbau para Ibu sensitif, laporkan kekerasan seksual

Baca juga: Rachmat Gobel minta para ibu jadi penggerak vaksinasi COVID-19

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021