Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Slamet mengusulkan agar dibentuk Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Food Estate di Komisi IV DPR RI dengan tujuan untuk mengevaluasi program Food Estate yang sudah dilakukan oleh pemerintah.

“Sebagai Kapoksi IV, Fraksi PKS akan menginisiasi pembentukan Panja Food Estate ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada rakyat atas penggunaan triliunan uang negara yang digunakan untuk melaksanakan proyek Food Estate tersebut,” kata Slamet dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV tersebut menjelaskan tujuan panja tersebut untuk memperkuat pengawasan DPR terhadap pelaksanaan proyek Food Estate. Selain itu, keberadaan panja juga dapat menjadi instrumen lintas fraksi bagi DPR dalam memberikan sumbangsih dan saran.

Menurut Slamet, progres pelaksanaan Program Food Estat dinilai lambat dan tidak terencana dengan matang sehingga dikhawatirkan berpotensi memberikan hasil yang tidak optimal. Slamet berpendapat ada potensi hasil yang tidak maksimal dari program Food Estate dilihat dari beberapa hal, salah satunya produksi gabah yang menurutnya masih rendah.

“Ini menunjukkan ada yang salah dalam penentuan lokasi maupun teknologi yang digunakan, padahal proyek tersebut mendapat pendampingan oleh akademisi, namun hasilnya tetap belum memuaskan," katanya.
Baca juga: KSP : "Food Estate" di Sumba Tengah buat waktu tanam lebih cepat

Sebagaimana diketahui, program Food Estate di Kalimantan Tengah mulai dilakukan penanaman padi pada Oktober 2020 di 30 ribu hektare dengan target hasil panen 6 ton per hektare.

Dirjen Prasaran dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian yang menjabat kala itu Sarmo Edhy menerangkan bahwa lahan yang digarap merupakan lahan yang kondisi sebelumnya adalah semak belukar.

Pada Februari 2021, panen perdana Food Estate Kalimantan Tengah dari musim tanam Oktober 2020 menghasilkan 5,6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. Sebelum ada Food Estate, hasil panen padi di Kalimantan Tengah masih di bawah 4 ton GKP per hektare.

Baca juga: Mentan: Temanggung-Wonosobo jadi percontohan food estate hortikultura
Baca juga: Gubernur Kalteng: Ketahanan pangan jadi bagian ketahanan nasional

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022