Balikpapan (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman menuturkan total pembiayaan proyek melalui surat berharga syariah negara (SBSN) sejak tahun 2013 hingga 2022 telah mencapai Rp175,38 triliun.

"Pembiayaan ini digunakan untuk pembangunan sebanyak 4.713 proyek pada 11 kementerian/lembaga yang tersebar di 34 provinsi Indonesia," ucap Luky dalam Acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN di Balikpapan, Rabu.

Menurut dia, tren pembiayaan jumlah proyek dan kementerian/lembaga melalui SBSN terus meningkat dari tahun ke tahun, yang menunjukkan adanya perkembangan, dalam memanfaatkan pembiayaan SBSN untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai bidang, khususnya infrastruktur.

Baca juga: LIPI bangun kawasan geodiversitas Karangsambung berskema SBSN

Alokasi terbesar proyek SBSN digunakan untuk infrastruktur perhubungan, jalan, jembatan, hingga sumber daya air yang berjumlah Rp144 triliun atau sekitar 82 persen, yang pelaksanaannya sebagian besar dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Perhubungan.

"Sisanya adalah untuk infrastruktur pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sosial, yang mencapai kurang lebih senilai Rp30 triliun atau 17 persen," ungkap Luky.

Dirinya menjelaskan pada 2021 yang merupakan tahun kesembilan pembiayaan proyek SBSN, terdapat beberapa catatan yang cukup menggembirakan sebagai buah dari hasil integritas berbagai pihak, termasuk di Kalimantan Timur.

Baca juga: PUPR sebut alokasi dana SBSN untuk infrastruktur 2021 Rp14,76 triliun

Untuk tahun 2021 saja, realisasi pembangunan proyek yang dibiayai oleh SBSN tercatat mencapai 85 persen. Namun nantinya masih akan ada tambahan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan beberapa proyek tersebut, sehingga proyek yang dibiayai SBSN pada 2021 diperkirakan bisa mencapai 95 persen sampai 96 persen.

Luky mengungkapkan berbagai proyek strategis telah dihasilkan melalui pembiayaan SBSN yang terasa langsung manfaatnya oleh masyarakat diantaranya infrastruktur Kereta Api Trans Sulawesi Pare-Pare - Makassar, hingga Trans Sumatera.

Selain itu, Jembatan Youtefa di Papua dan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur, beberapa Bandar Udara termasuk APT Pranoto di Samarinda, hingga madrasah di lingkungan Kementerian Agama pun merupakan proyek yang dibiayai oleh SBSN.

Baca juga: Anggota DPR: Sukuk Negara percepat pembangunan infrastruktur

Baca juga: Sri Mulyani minta pembangunan infrastruktur tetap jalan meski pandemi

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022