Jakarta (ANTARA) - Media sosial seperti Twitter dan Facebook menyiapkan tim untuk mengatasi konten berbahaya menjelang setahun kerusuhan di Capitol, Amerika Serikat, pada 6 Januari.

Platform media sosial dituduh mengizinkan para ekstremis merancang kerusuhan yang berlangsung pada 6 Januari 2021, dikutip dari Reuters, Kamis.

Ketika itu pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol untuk menghalangi Kongres mengesahkan Joe Biden sebagai Presiden yang baru.

Baca juga: Twitter blokir akun Trump secara permanen

Baca juga: Twitter nonaktifkan akun Presiden Trump terkait kerusuhan Kongres


Twitter membentuk tim pengawas yang terdiri dari berbagai divisi, khusus untuk menangani peringatan setahun kerusuhan Capitol. Mereka bertugas mengawasi potensi cuitan dan akun yang bisa memicu kekerasan.

Twitter mengatakan mereka memang mengawasi platform saat ada kejadian besar dan terus memantau topik yang sedang populer serta hasil pencarian.

Platform tersebut secara permanen memblokir akun Donald Trump tidak lama setelah kerusuhan tahun lalu dengan alasan berisiko memicu kekerasan lainnya.

Meta, menanggapi langkah untuk peringatan setahun kerusuhan Capitol menyatakan, "Kami secara aktif akan terus memantau ancaman di platform kami dan akan menjawab sesuai kebutuhan".

Sementara YouTube mengatakan sudah menghapus sekitar 10.000 video yang melanggar aturan mereka untuk Pemilu AS selama setahun belakangan. Mereka juga akan terus memantau hoaks tentang pemilihan umum.

Baca juga: Setelah rusuh Capitol, Pelosi minta Trump mundur

Baca juga: Trump minta pengadilan pulihkan akun Twitter-nya

Baca juga: Trump gugat Facebook, Google dan Twitter soal sensor

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022