Seorang warga Dumai, Fahmi, kepada ANTARA di Dumai Rabu mengatakan, berkeliarannya harimau Sumatra di pekarangan SD 015 tersebut pertamakali diketahui oleh penjaga sekolah.
"Harimau itu muncul pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB dan paling sering kembali muncul pada jam-jam malam," katanya.
Salah seorang Ketua Rukun Tetangga (RT 016) di Dusun Geniot, Muhammad Syarif, mengatakan bahwa sepekan lalu harimau memang sudah muncul di pekarangan sekolah tak berpagar itu, namun baru-baru ini lebih sering terlihat di lokasi yang sama.
"Kemunculan harimau di pekarangan sekolah masih pada jam-jam tertentu, namun tetap saja mencemaskan, takut-takut harimau itu muncul saat jam aktif belajar," katanya.
Saat ini menurut Syarif, tidak sedikit masyarakat yang mengancam akan membunuh kawanan hewan buas dilindungi itu.
"Semua masyarakat yang ingin berkebun atau memanen sawitnya, selalu siap siaga membawa parang tajam. Parang itu untuk berjaga-jaga apabila ada serangan harimau," terangnya.
Kasus kemunculan harimau tersebut diakui Syarif telah dilaporkan ke pihak pemerintah kelurahan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), namun sejauh ini belum ada tindaklanjut atas laporan tersebut.
Kabar sebelumnya menyebutkan bahwa sedikitnya 20 ternak milik warga diantaranya ayam dan itik diduga telah dimangsa sekawanan harimau
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
