Selain memastikan kesiapan stok, kami juga terus memperkuat pengawasan dalam pendistribusiannya.
Semarang (ANTARA) -
Jajaran direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) mengecek langsung ke sejumlah gudang di Jawa Tengah untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi 2022 bagi para petani yang berhak menerima.

Melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Semarang, Selasa, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan bahwa pihaknya terus mengoptimalkan pengawasan agar pupuk subsidi dapat diterima oleh petani yang berhak sesuai alokasi pemerintah.

Untuk memastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi tersebut, Gusrizal melakukan pengecekan langsung ke gudang penyangga di Kabupaten Klaten, setelah  mengecek kesiapan stok di gudang Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

"Selain memastikan kesiapan stok, kami juga terus memperkuat pengawasan dalam pendistribusiannya," kata Gusrizal.

Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan stok pupuk aman untuk musim tanam 2022

Ia mengatakan bahwa stok pupuk subsidi pada awal tahun 2022 mencapai sebesar 1,13 juta ton dengan rincian pupuk Urea 512 ribu ton, NPK 305 ribu ton, SP-36 103 ribu ton, ZA 135 ribu Ton, dan pupuk organik 80 ribu ton.
Stok pupuk bersubsidi tersebut mencukupi untuk kebutuhan hingga satu bulan ke depan.

"Kami  tengah gencar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah agar stok pupuk subsidi di gudang-gudang kami dapat segera tersalurkan sesuai alokasi pemerintah," ujar Gusrizal.

Bentuk pengawasan Pupuk Indonesia adalah sesuai prinsip enam tepat yaitu tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, dan tepat harga.

Untuk memastikan tepat mutu, Pupuk Indonesia secara berkala melakukan pengujian produk melalui laboratorium terakreditasi dan setiap produk juga memiliki kode produksi untuk memudahkan penelusuran jika terdapat kekurangan.

Selanjutnya untuk memastikan tepat jenis, jumlah, waktu, dan tempat, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk subsidi di tingkat distributor dan kios resmi sesuai alokasi dari pemerintah daerah setempat, sedangkan untuk tepat harga, Pupuk Indonesia memastikan pupuk subsidi dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) di tingkat kios resmi.

Baca juga: Pupuk Indonesia dukung penuh Kejaksaan berantas oknum mafia pupuk

HET untuk pupuk Urea adalah Rp2.250 per kilogram, SP-36 Rp2.400/kg, ZA Rp1.700/kg, NPK Rp2.300/kg, NPK untuk Kakao Rp3.300/kg, pupuk organik Rp800/kg, dan pupuk organik cair Rp20.000 per liter.

HET pupuk subsidi ini ditetapkan dengan asumsi bahwa petani menebus secara langsung di kios resmi, membeli secara utuh per sak (tidak eceran), dan membayar lunas atau tunai.

"HET ini tercantum di setiap kios-kios resmi, dan kami telah menegaskan kepada kios resmi untuk wajib menjual sesuai HET," kata Gusrizal.

Berbagai upaya ini juga turut didukung melalui hasil verifikasi oleh tim Kementerian Pertanian (Kementan) dan audit oleh BPK terhadap ketepatan penyaluran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk mendapatkan pupuk subsidi, Kementan telah menetapkan sejumlah ketentuan, di antaranya, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, menyusun dan memiliki alokasi pada sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK), serta pada wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani. Petani juga dapat bertanya melalui telepon bebas pulsa 0800 100 8001.

Baca juga: SK terlambat, Pupuk Kujang hentikan sementara penyaluran ke petani

Selain itu, pengawasan dari Pupuk Indonesia juga didukung oleh digitalisasi sistem distribusi pupuk subsidi, seperti Distribution Planning & Control System (DPCS), Aplikasi Gudang, Web Commerce, Product Tracking, hingga melakukan uji coba aplikasi penjualan digital bernama Retail Management System (RMS).

"Seluruh sistem ini dimanfaatkan untuk memastikan ketersediaan pupuk sesuai dengan prinsip enam tepat tadi," ujar Gusrizal.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022