Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjalin kerja sama dengan Pusat Penelitian Arab Saudi, yakni, Pusat Riset Arab Saudi (Center for Research and Intercommunication Knowledge, CRIK).

"Kerjasama di bidang penelitian dan publikasi ilmiah," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof H Mujiburahman MA di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, kerjasama ini dituangkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) secara virtual via Zoom dengan pusat riset Arab Saudi di bidang penelitian dan publikasi ilmiah, pada 10 Januari 2022.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu Prof Mujiburahman didampingi Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama UIN Antasari Dr Irfan Noor M. Hum dan Direktur Pascasarjana Prof H. Zulfa Jamalie, M.Pd.

Baca juga: UIN Antasari Banjarmasin gelar konferensi internasional ICDIS 2021

Baca juga: Tantangan kuliah daring bagi dosen dan mahasiswa


Selain itu hadir pula Wakil Direktur Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin Dr Rusydi S.Fil.I, M.Ag dan Sub Koordinator bagian Kerjasama Rahimah S.Ag serta Ketua Program Studi S2 Pendidikan bahasa Arab Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin Faisal Mubarak LC, MA.

Menurut Prof Mujiburahman, pihak Pusat Penelitian Arab Saudi diwakili langsung oleh Direktur Pusat Riset Arab Saudi Dr Yahya bin Junaidi. Kegiatan penandatangan MoU tersebut dipandu Mustyasar Pusat Riset Arab Saudi, Dr Ali Ma’yuf.

"Kami ucapan terima kasih atas terselenggaranya penandatanganan MoU ini dan kampus menyambut baik kerja sama luar, khususnya dengan Pusat Riset Arab Saudi," tutur Prof Mujiburahman.

Apalagi, kerja sama itu dalam publikasi ilmiah maupun penelitian kolaborasi, dosen tamu (visiting lecturer), pengumpulan dan penelitian manuskrip serta pelaksanaan konferensi internasional.

Mujiburrahman berharap kerjasama ini akan meningkatkan ikatan persaudaraan Islam yang tinggi dan kokoh antara dua negara kuat, Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Sementara itu, Direktur Center for Research and Intercommunication Knowledge Dr Yahya Bin Junaid menyampaikan sangat senang dengan adanya MoU ini.

Dia juga mengemukakan keinginan pihaknya untuk mengirim tenaga profesional untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia di UIN Antasari.

Juga mereka ingin bekerjasama lebih lanjut dalam menterjemahkan karya-karya berbahasa Indonesia ke Bahasa Arab.*

Baca juga: Sertifikasi pembimbing manasik haji, Kemenag gandeng UIN Antasari

Baca juga: Akademisi ingatkan giatkan sosialisasi penanganan radikalisme

Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022