Kekuatan dan kepatuhan warga Surabaya sekarang menjadi landai
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menggelar swab test atau tes usap COVID-19 secara rutin kepada pelajar SD dan SMP setelah dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Senin (10/1) lalu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu, mengatakan, tes usap tersebut untuk memastikan pelaksanaan PTM 100 persen berjalan dengan aman dan lancar serta mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Tes usap di lingkungan sekolah dilakukan secara acak," ujarnya.

Menurut dia, tak dapat dipungkiri bahwa masih ada ketakutan dari masyarakat mengenai varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di tengah suasana pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Pahlawan.

Baca juga: Komisi X DPR RI apresiasi pelaksanaan PTM di Surabaya

Baca juga: Dispendik Surabaya jelaskan alasan puluhan sekolah belum bisa PTM


"Di SKB 4 Menteri itu juga disebutkan. Kalau ada sekolah yang kena, maka akan diistirahatkan selama 14 hari," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu meminta agar seluruh warga di lingkungan sekolah tetap berikhtiar dan tetap mematuhi protokol kesehatan, meskipun semua tenaga pengajar di seluruh sekolah Surabaya telah mendapat vaksinasi COVID-19.

"Sebagai manusia, kita harus tetap ikhtiar dengan tetap menjaga prokes ketat," ujarnya.

Wali Kota Eri juga menjelaskan, pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya juga diimbangi dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Sebab, masih terdapat siswa yang belum mengikuti vaksin, karena mereka terlebih dahulu mengikuti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Bias).

"Ini kan tidak boleh langsung di vaksin, karena harus menunggu satu bulan dulu. Kami harus menunggu dari aturan vaksin sebelumnya, yakni harus menunggu 1 bulan terlebih dahulu setelah mendapat suntikan vaksin campak, difteri tetanus (dT), dan tetanus (Tt)," ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya untuk bersama-sama menjaga protokol kesehatan. Ia meyakini, dengan kekuatan dan kepatuhan warga, maka COVID-19 bisa dikendalikan.

"Insya Allah Kota Surabaya, ketika ada lonjakan COVID-19, dengan kekuatan dan kepatuhan warga Surabaya sekarang menjadi landai. Matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya, yang patuh menjalankan prokes dan saat ini (COVID-19) menjadi landai," ujar dia. 

Baca juga: Surabaya jadi percontohan nasional menuju PTM 100 persen

Baca juga: 46 ribu pelajar MBR di Surabaya dapat seragam gratis pada Desember ini



 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022