sisanya sebanyak enam K/L diharapkan pada 31 Januari 2022 ini selesai
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengelola anggaran sebesar Rp6,1 triliun pada 2022, yang sebagian besar dialokasikan untuk melengkapi infrastruktur riset di Tanah Air.

"Pendanaan ini akan dialokasikan sebagian besar untuk riset dan infrastruktur,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dari total anggaran Rp6,1 triliun itu, Handoko merincikan sebanyak Rp2,2 triliun dialokasikan untuk infrastruktur riset, Rp1 triliun untuk kegiatan riset, Rp2,1 triliun digunakan untuk belanja pegawai dan sisa anggaran untuk operasional.

Anggaran tersebut merupakan hasil integrasi anggaran berbagai lembaga atau unit penelitian dan pengembangan ke BRIN.

Ia mengatakan infrastruktur riset masih menjadi prioritas untuk dilengkapi, karena itu menjadi bagian penting dari setiap kegiatan riset.

Baca juga: Komisi VII DPR setujui Pagu Anggaran BRIN TA 2022 Rp10,51 triliun

Baca juga: BRIN realisasikan hampir setengah pagu anggaran riset dan inovasi


Di samping itu, Kepala BRIN memastikan proses integrasi lembaga riset dari kementerian/lembaga (K/L) ke dalam BRIN tidak akan menghambat kegiatan riset yang sedang berjalan.

BRIN sebagai lembaga riset yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021 yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, akan mengintegrasikan seluruh lembaga riset di Indonesia termasuk yang ada di kementerian.

Proses integrasi tahap 1 telah dilakukan terhadap lima entitas riset utama di Indonesia yakni, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Kementerian Riset dan Teknologi pada 1 September 2021.

"Saat ini kita telah memasuki proses integrasi tahap 2 untuk kementerian/lembaga yang telah dilakukan pada 16 Desember 2021 sebanyak 28 K/L, dan sisanya sebanyak enam K/L diharapkan pada 31 Januari 2022 ini selesai," tuturnya.

Proses integrasi masih terus dilakukan hingga saat ini sampai nantinya mengintegrasikan total 39 unit penelitian dan pengembangan ke dalam BRIN.

Handoko menuturkan selama proses integrasi, semua kegiatan riset di eks K/L yang bergabung dengan BRIN tetap berjalan seperti semula dan menyelesaikan semua target yang telah ditetapkan.

Baca juga: Kepala BRIN: Integrasi Eijkman ke BRIN perkuat kelembagaan

Baca juga: BRIN dorong integrasi sumber daya iptek siapkan ibu kota negara baru

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022