Jakarta (ANTARA) - Hyundai secara resmi telah bekerjasama dengan Quantum Computing Whizzes yang akan menghasilkan sebuah baterai yang akan lebih efisien untuk kendaraan listrik yang dimiliki Hyundai.

Dalam hal ini, mereka akan menciptakan sebuah model kimia yang akan menghasilkan baterai paling canggih yang pernah dikembangkan dengan menggunakan komputer kuantum milik IonQ.

Peter Chapman, presiden dan CEO IonQ mengungkapkan bahwa efisiensi baterai adalah salah satu bidang baru yang paling menjanjikan di mana komputasi kuantum dapat membuat perbedaan itu.

Baca juga: Hyundai optimistis Creta dapat insentif jika PPnBM diperpanjang

"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Hyundai Motor Company dalam proyek ini untuk menjadikan EV sebagai moda transportasi utama di seluruh dunia," kata dia dikutip dari CarsCoops, Kamis.

Meskipun mereka akan mulainya dengan mengerjakan baterai lithium milik Hyundai, diharapkan pekerjaan itu akan mengarah pada baterai yang menggunakan bahan sumber baru, menghemat waktu, biaya, dan tenaga di tahun-tahun mendatang.

Executive Vice President and Head of Materials Research & Engineering Center di Hyundai Motor Group, TaeWon Lim mengatakan bahwa Kolaborasi kreatif dengan IonQ ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pengembangan material dasar di ruang virtual untuk berbagai bagian mobilitas masa depan.

"Kami bersemangat untuk melangkah ke era kuantum yang akan datang dan memanfaatkan peluang yang menunggu dengan daya baterai yang lebih efektif," kata dia.

Dalam hal ini, baterai memang menjadi menu utama untuk kendaraan listrik bisa berjalan sempurna. Jadi, penghematan biaya apa pun yang dapat ditemukan akan memiliki konsekuensi penting bagi laba perusahaan.

Tidak hanya itu saja, kendaraan listrik juga sudah diakui sebagai kendaraan yang ramah lingkungan. Sehingga, ketika mereka menemukan sebuah hal yang baru dan ramah lingkungan akan berdampak besar untuk planet ini.

"Kami di IonQ percaya pada misi kami untuk memecahkan masalah paling kompleks di dunia melalui lab pengembangan berkelanjutan dari komputer kuantum kami, dan kami melihat perubahan iklim global sebagai salah satu masalah yang dapat kami bantu atasi dengan solusi kimia kuantum," kata Chapman.

Baca juga: Kuasai segmen BEV Indonesia, Hyundai siapkan IONIQ 5

Baca juga: Penjualan Hyundai, Kia di Eropa melebihi 1 juta unit pada 2021

Baca juga: Shell Indonesia hadirkan solar berstandar Euro 5
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022