Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Deputi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edy Giri Rachman Putera mengatakan BRIN berupaya untuk menciptakan talenta Indonesia berdaya saing global di bidang riset dan inovasi.

"Agar visi Indonesia Maju 2045 yang menjadikan Indonesia sebagai negara maju, berpendapatan tinggi dengan tingkat ekonomi terbesar ke-5 dunia, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan menguasai teknologi,” kata Edy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Edy menuturkan sebagai koordinator Manajemen Talenta Nasional (MTN) bidang riset dan inovasi, BRIN perlu menyiapkan berbagai program yang dapat mentransformasi bakat atau minat sumber daya manusia (SDM) muda untuk menjadi talenta yang unggul di bidang riset dan inovasi.

Baca juga: BRIN kerja sama riset dengan Universitas Okmin Papua

Beberapa skema yang ditawarkan antara lain bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), BRIN melakukan scouting, identifikasi dan pembinaan talenta riset dan inovasi muda melalui berbagai kegiatan kompetisi ilmiah.

"Melalui skema ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat riset di kalangan talenta muda sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi," tuturnya.

Untuk kalangan perguruan tinggi dan mahasiswa, program mentoring kegiatan riset dilakukan melalui skema magang riset dan magang tugas akhir bersama kelompok riset di BRIN di dua semester akhir.

Baca juga: BRIN dan Kadin perkuat sektor industri di Indonesia

Skema tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan peningkatan critical mass SDM periset melalui program degree by research untuk jenjang master dan doktor.

Dalam upaya membangun ekosistem riset guna mendukung manajemen talenta, BRIN menyiapkan program mobilitas periset dalam bentuk postdoctoral dan research fellow. Skema itu dilakukan dengan mengundang tenaga ahli dalam dan luar negeri untuk terlibat di dalam kegiatan riset di Indonesia.

Peningkatan kualifikasi periset dan penguatan ekosistem riset dan inovasi nasional menjadi ​target jangka pendek BRIN.

Baca juga: BRIN dan Forum Rektor Indonesia kerja sama bidang pendidikan dan riset

"Kita menargetkan hingga tahun 2024 sesuai dengan RPJMN, bahwa SDM riset di Indonesia sebanyak 20 persen sudah memiliki jenjang pendidikan S3, saat ini hingga tahun 2022 berada di angka sekitar 15 persen," tutur Edy.

Sedangkan untuk jangka menengah, BRIN menargetkan talenta-talenta di bidang riset dan inovasi yang unggul di tingkat nasional dan mulai menguatkan jejaring atau kolaborasi secara internasional.

"Kami menargetkan bahwa ekosistem riset yang terbangun akan menaikkan kontribusi swasta dalam keterlibatan dalam dunia riset baik dari segi anggaran, maupun SDMnya berbasis kolaborasi," ujar Edy.

Untuk jangka panjang, BRIN menargetkan talenta-talenta yang unggul di bidang riset dan inovasi yang mampu bersaing secara nasional dan mendapatkan penghargaan internasional bergengsi di bidang riset dan inovasi seperti hadiah Nobel atau Prize lainnya.

Jika bonus demografi yang dimiliki Indonesia ditopang oleh SDM yang unggul yang telah disiapkan melalui skema-skema manajemen talenta nasional, maka itu dapat mewujudkan masa Indonesia emas pada 2045.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022