Tujuan latihan ini adalah untuk memperkuat keamanan beserta tumpuannya di kawasan, juga untuk memperluas kerja sama multilateral antara ketiga negara guna secara bersama-sama mendukung perdamaian dunia, keamanan maritim, serta membentuk masyarakat ma
Dubai (ANTARA) - Angkatan laut China, Rusia, dan Iran akan mengelar latihan bersama pada Jumat (19/1), kata seorang pejabat humas angkatan bersenjata Iran kepada kantor berita semipemerintah, ISNA, pada Kamis.

Program latihan bersama, yang dinamai "2022 Marine Security Belt", itu akan dilangsungkan di Samudra Hindia dan merupakan latihan bersama ketiga antara China, Rusia, dan Iran, kata pejabat tersebut, Mostafa Tajoldin.

Sejak menjabat mulai Juni tahun lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi --yang beraliran keras-- telah mengambil arah kebijakan "mengarah ke timur" untuk memperkuat hubungan negaranya dengan China dan Rusia.


Baca juga: Australia, Inggris akan "balas" serangan siber dari China, Rusia, Iran

Teheran pada September tahun lalu bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai, yaitu aliansi keamanan di Asia Tengah yang dipimpin oleh Beijing dan Moskow.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian berkunjung ke China pekan lalu. Sementara itu, presiden Iran bertemu dengan presiden Rusia di Moskow pada Kamis.

China, Rusia, dan Iran mulai melakukan latihan bersama antara angkatan laut ketiga negara pada 2019 dan latihan itu akan terus berlangsung pada masa depan, kata Tajoldin.

Baca juga: China, Rusia, Iran gelar latihan militer bersama

"Tujuan latihan ini adalah untuk memperkuat keamanan beserta tumpuannya di kawasan, juga untuk memperluas kerja sama multilateral antara ketiga negara guna secara bersama-sama mendukung perdamaian dunia, keamanan maritim, serta membentuk masyarakat maritim yang memiliki masa depan bersama," kata pejabat Iran tersebut kepada ISNA.

Angkatan laut militer Iran maupun Garda Revolusi Iran akan mengambil bagian dalam latihan.

Program bersama itu akan mencakup berbagai latihan taktis, seperti menyelamatkan kapal yang terbakar, membebaskan kapal yang dibajak, serta menembaki target-target di udara pada malam hari.


Sumber: Reuters


Baca juga: Jadi pendorong ekonomi China, Guangdong laporkan pertumbuhan PDB yang kuat pada 2021

Baca juga: Malaysia akan bahas prosedur umrah pada Februari

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022