Jakarta (ANTARA) - Badan PBB untuk pendidikan, keilmuan dan kebudayaan atau UNESCO dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin (24/1) melaporkan bahwa target keempat dalam pembangunan berkelanjutan atau SDG’s mengenai pendidikan inklusif dan berkualitas serta sepanjang hayat pada 2030 sulit tercapai.

UNESCO mengingatkan para pemimpin dunia, karena jutaan anak kehilangan belajar di sekolah dan pembelajaran berkualitas. Negara-negara peserta mengidentifikasi target mereka pada 2025 dan 2030 terhadap SDG’s keempat yang memiliki indikator partisipasi pada jenjang PAUD, tingkat kehadiran di sekolah, tamatan sekolah, kemahiran dalam membaca dan matematika, guru terlatih, dan pengeluaran untuk pendidikan masyarakat.

Baca juga: Indonesia siap berbagi pengalaman pendidikan dengan negara Afrika

Baca juga: Tiga peneliti BRIN raih penghargaan UNESCO for Women in Science 2021


Komitmen tersebut dibuat untuk mengakselerasi kemajuan sekarang dan terhadap tingkat yang dicapai negara-negara dari tahun 2000 hingga 2015. Temuan menunjukkan bahwa jika negara mencapai tolok ukur mereka, tetap saja dunia belum bisa mencapai target SDG’s keempat. Hasil kajian ini bahkan belum memperhitungkan potensi konsekuensi COVID-19 pada pengembangan pendidikan.

“Ini adalah langkah maju, sekitar dua pertiga negara di dunia secara realistis menilai peluang mereka untuk mencapai tujuan SDG’s keempat. Ini sangat penting bahwa negara-negara menganggap diri mereka bertanggung jawab atas komitmen untuk anak-anak. Namun, hampir setengah jalan menuju tenggat waktu, diperkirakan tidak akan mendekati target 2030,” kata Direktur Institut Statistik UNESCO, Silvia Montoya.

Menurut dia, langkah selanjutnya harus mendorong semua negara untuk menyerahkan tolok ukur dan menentukan kebijakan mana yang harus diprioritaskan sebelum 2030.

Baca juga: Ketua DPD RI ajak dukung Sasando jadi warisan budaya dunia UNESCO

Laporan juga menunjukkan bahwa menurut perhitungan masing-masing negara, Amerika Latin dan Karibia serta Asia Tengah dan Selatan berada pada jalur untuk mencapai pendidikan anak usia dini yang universal. Sementara Afrika sub Sahara, Afrika Utara dan Asia Barat tidak akan mencapai tujuan itu, yang mana diperkirakan sekitar dua dari tiga anak akan terdaftar di pendidikan anak usia dini pada tahun 2030.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022