Ciremai Group juga telah membangun circular economy
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong para peternak ayam yang menjadi anggota Ciremai Group di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster sektor pertanian dan peternakan sebagai sumber pembiayaan.

Ia menilai, Ciremai Group telah menjadi contoh pengembangan ekosistem peternakan ayam dari hulu sampai hilir.

“Dengan memanfaatkan KUR klaster ini, para peternak tidak akan kebingungan lagi untuk mendapatkan pendanaan,” katanya saat mengunjungi Sentra Penetasan Ayam Petelur Ciremai Group di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Senin (24/1).

Teten mengapresiasi Ciremai Group telah menjadi model pembentukan korporatisasi pangan yang baik. Pasalnya, para peternak yang menjadi anggota Ciremai Gorup telah bergabung dalam klaster yang dapat bersaing dengan usaha besar.

"Ini bisa jadi model yang nantinya dapat kita kembangkan," ujar Menkop.

Baca juga: Presiden kirimkan bantuan jagung untuk Suroto, peternak ayam Blitar
Baca juga: Presiden Jokowi dengarkan keluh kesah peternak di Istana Negara

Menkop optimis, keterlibatan para peternak ayam anggota Ciremai Group ke dalam KUR klaster dapat memberdayakan masyarakat.

Sebagai pelaku industri peternakan ayam dengan sistem Closed House (kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi), Ciremai Group dianggap dapat menjadi center of excellence (proyek percontohan) bagi industri peternakan ayam karena sudah menerapkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas ayam petelur.

Selain itu, penetasan ayam petelur dengan Parent Stock (ayam pembibit) dikatakan telah berhasil dibangun dari hulu ke hilir (inclusived closed loop) sehingga stabilisasi harga Day Old Chicken/DOC (bibit ayam) dapat terkendali.

"Dengan membangun sentra peternakan ayam petelur, Ciremai Group juga telah membangun circular economy (ekosistem) dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam menjadi pakan untuk budi daya Maggot Black Soldier Fly (BSF), sehingga industri peternakan ayam menjadi bebas sampah (zero waste)“ ucap Menteri Teten.

Menurut dia, budi daya maggot mempunyai kandungan protein yang tinggi sebesar 40 persen dan dapat menjadi pakan ternak, budi daya ikan, serta industri kolagen (kosmetik).

Baca juga: Kepercayaan meningkat, Realisasi KUR peternakan capai Rp3 triliun
Baca juga: Kementan catat realisasi KUR peternakan capai 50,39 persen

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Ciremai Group Ziki Zikrullah mengatakan pihaknya sudah mendirikan industri tersebut dengan lahan seluas 50 hektare beserta 600 ribu ayam yang terdiri dari ayam petelur dan ayam peternak.

Ia mengaku bahwa Ciremai Group mempunyai kandang ayam dengan kapasitas 200 ribu ekor ayam dan memiliki 55 peternak ayam binaan.

"Dari sisi hilir, telur yang kita hasilkan dijual ke ritel serta kita memiliki 40 agen telur yang melayani wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kita juga sudah punya tiga rumah potong ayam untuk ayam yang sudah tidak produktif (dengan) kapasitas 9 ribu ton yang tersebar di Jabodetabek dan Majalengka," sebut Ziki.

Baca juga: Pakar IPB: Tiga kementerian perlu dilibatkan dalam industri unggas
Baca juga: Peternakan indukan ayam broiler terkomputerisasi dibangun di Wonogiri
Baca juga: Kemensos dirikan 10 peternakan ayam di Kabupaten Asmat

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022