Pandeglang (ANTARA) - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mensosialisasikan informasi potensi gempa bumi dan tsunami di Selat Sunda dalam upaya kesiapsiagaan masyarakat Pandeglang menghadapi bencana, di Pendopo Pandeglang, Selasa.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suko Prayitno Adi mengatakan gempa bermagnitudo (M) 6,6 yang terjadi di Banten Selatan pada 14 Januari 2022 dapat menjadi pembelajaran untuk kesiapan mitigasi bencana.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran untuk saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dan kesiapan kita untuk mitigasi sehingga dapat memberikan solusi terbaik,” kata Suko Prayitno Adi di hadapan bupati Pandeglang beserta unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan para camat seluruh Kabupaten Pandeglang.

Dalam kondisi saat ini pihaknya mengingatkan untuk di setiap kecamatan agar disediakan peta potensi rawan bencana guna mengetahui daerah mana saja yang kiranya berpotensi adanya bencana alam Tsunami.

Baca juga: BMKG: Fenomena alam Selat Sunda jadi bencana jika tidak beradaptasi

Baca juga: BNPB: Perlu manajemen pengetahuan untuk bentuk resiliensi bencana


“Saya minta tolong kepada Muspika agar berperan aktif untuk membuat peta-peta tersebut dan jangan ragu Bapak dan Ibu untuk berkomunikasi kepada tim kami, sekecil apapun informasi, sampaikan saja. Selain itu kami dari BMKG menyediakan aplikasi mobile berbasis android dan iOS tentang Informasi cuaca maupun informasi potensi bencana bagi masyarakat,” katanya.

Suko Prayitno Adi.mengatakan perlu di ingat bahwa potensi bencana memang ada, namun masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya bekal pelatihan yang dimiliki sehingga masyarakat sudah siap untuk menghadapi apabila bencana terjadi sehingga bisa meminimalisir adanya korban.

Sementara itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan untuk mengantisipasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami, pihaknya sering membuat latihan evakuasi setiap pekan yakni setiap hari Senin. Upaya tersebut agar jika ada kejadian bencana gempa dan tsunami bisa mengurangi korban jiwa.

“Kegiatan ini untuk melatih agar supaya warga tidak panik dan paham harus berbuat apa apabila terjadi bencana gempa ataupun tsunami. Wilayah yang terdampak gempa bumi cukup banyak yakni wilayah Kecamatan Sumur itu tidak ada selter tsunami," kata Irna.

Sehingga ke depan, pihaknya akan berupaya untuk bisa merencanakan anggaran pembangunan selter di wilayah tersebut.*

Baca juga: Hoaks! Video gempa Banten 14 Januari 2021

Baca juga: BMKG: Gempa M 6,6 di Banten jadi pembelajaran untuk kesiapan mitigasi

Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022