Melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pembentukan kawasan strategis ekonomi, serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai Kawasan Industri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pengembangan model-model bisnis yang berdaya saing guna mengoptimalkan investasi di kawasan industri.

“Melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pembentukan kawasan strategis ekonomi, serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai Kawasan Industri (KI), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Airlangga dalam dialog nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI) secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

Pemerintah, lanjutnya, terus mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah. Pengembangan KI diutamakan di luar Pulau Jawa dan difokuskan pada percepatan penyediaan sarana penunjang, infrastruktur, mempercepat perizinan, guna mendorong peningkatan investasi, juga bentuk-bentuk kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

“Peningkatan daya saing di sektor industri tidak lepas dari dukungan infrastruktur, juga terkait dengan aplikasi teknologi. Tentunya industri yang berbasis hilirisasi, substitusi impor, orientasi ekspor, dan juga pendalaman struktur value chain membutuhkan SDM yang tangguh,” ujarnya.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri yang diharapkan dapat mewujudkan industri yang mampu menjadi pengungkit pengembangan ekonomi daerah, memperluas kesempatan kerja dan juga meningkatkan daya saing ekspor, serta mampu menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus melakukan percepatan program PSN melalui percepatan pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri. Total investasi kegiatan tersebut mencapai Rp5.698,5 triliun, dimana kontribusi dari swasta mendekati kisaran 70 persen.

“Hingga bulan November 2021, telah selesai sebanyak 32 proyek. Sementara itu, 25 proyek dan 7 program telah beroperasi sebagian, 93 proyek dalam tahap konstruksi, 10 proyek dalam transaksi, terutama financing, dan 48 proyek dalam tahap penyiapan,” sebut Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga kembali menegaskan bahwa momentum Presidensi Indonesia dalam G20 akan mendorong peningkatan lapangan kerja secara langsung, meningkatkan konsumsi domestik, dan meningkatkan PDB nasional.

Hal tersebut juga momentum bagi para pelaku usaha dan industri yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasinya melalui penyelenggaraan Business20 (B20) dengan tujuan memperkuat kerjasama business to business antar para pelaku industri dan usaha.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia perlu terus menarik investasi, terutama untuk memperbaiki daya saing di berbagai sektor yang nilai tambah maupun value chain-nya perlu diperdalam, antara lain, makanan dan minuman, otomotif, kimia, farmasi, produk tekstil, dan kesehatan.

“Penting dikembangkan model-model bisnis yang tentunya bisa mendorong ekosistem yang lebih berdaya saing di pasar regional. Tentu kita harapkan agar pelaku usaha, pelaku ekonomi dan juga pengusaha dari HKI dapat memberikan masukan sekaligus upaya untuk menyerap dan mempromosikan investasi di Indonesia,” tutur Airlangga.

Baca juga: Menperin sebut jumlah dan luas lahan kawasan industri meningkat
Baca juga: Perluas pemanfaatan gas, PGN gandeng empat kawasan industri di Jatim
Baca juga: Gardu induk digital 150 kV pasok listrik Kawasan Industri Sidoarjo


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022