Jakarta  (ANTARA News) - Mat Bai, korban pembacokan Kepala Desa (Kades) Pandan Lanjang, Bangkalan, Madura, Sanatan, melalui kuasa hukumnya, M. Ma`ruf Syah, melaporkan kasus penganiayaan dirinya ke Komnas HAM di Jakarta, Rabu.

Selain ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ma`ruf juga melaporkan kasus penganiayaan terhadap anggota Komite Sekolah SDN 1 Pandan Lanjang pada 23 Januari 2009 itu ke Markas Besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri).

Mengutip kesaksian paman korban, Sawi, Ma`ruf menuturkan, pembacokan Mat Bai oleh Sanatan dan anaknya, Abdus Salam, tersebut terkait dengan coblos ulang pemilihan gubernur Jawa Timur di Bangkalan dan Sampang.

Sanatan marah karena di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desanya pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang didukungnya kalah dari pasangan Khofifah-Mudjiono (KaJi). Sementara Sawi dan Mat Bai merupakan pendukung KaJi.

Akibat penganiayaan itu Mat Bai saat ini dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya karena mengalami luka serius pada tangan dan punggungnya.

"Komnas HAM berjanji segera melakukan klarifikasi dan turun ke lapangan karena ini menyangkut pelanggaran terhadap hak sipil dan politik warga negara," kata Ma`ruf yang saat melapor ke Komnas HAM diterima Ketua Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM, Nurcholis.

Mengutip pernyataan Nurcholis, Ma`ruf menyatakan, Komnas HAM merasa perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan agar peristiwa tersebut tak meluas dan bisa ditemukan pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam kasus tersebut.

Menyangkut laporan ke Mabes Polri, Ma`ruf menjelaskan, langkah itu ditempuh karena ada indikasi kasus itu diarahkan pada tindakan kriminal murni dan disangkutpautkan dengan kasus pencurian kasur yang dituduhkan pada Mat Bai. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009