Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengatakan, Republik Seychelles menawarkan berbagai jenis pekerjaan bidang perhotelan yang dapat diisi para TKI semiterampil, terampil, serta profesional.

Jumhur dalam surat elektronik yang dikirimkan dari Victoria, ibu kota Seychelles, dan diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa tawaran itu untuk tenaga pelayanan hospitality (keramahtamahan) maupun pada jabatan tertentu di perhotelan.

Tawaran tersebut, katanya, disampaikan dalam pertemuan dengan Nico Barita, Konsul Khusus Republik Seychelles untuk ASEAN.

Jumhur bersama rombongan BNP2TKI mengunjungi Seychelles terkait upaya penjajakan perluasan pasar TKI formal di Seychelles, 14-15 Desember 2011, setelah sebelumnya berada di Pretoria dan Johannesburg, Afrika Selatan untuk tujuan yang sama selama 12-13 Desember 2011.

Turut mendampingi Jumhur, Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch, Deputi Kerja Sama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI Endang Sulistyaningsih, Tenaga Profesional Kepala BNP2TKI Bidang Media dan Komunikasi Publik Mahmud F Rakasima, Pelaksana Tugas Direktur Promosi BNP2TKI Dwi Anto, dan Sunarko, pejabat Direktorat Kawasan Afrika Kementerian Luar Negeri.

Di Seychelles, Jumhur juga bertemu pejabat senior kementerian luar negeri, yang dilanjutkan pembicaraan bersama kementerian tenaga kerja, pendidikan, dan sumberdaya manusia, imigrasi, serta pihak agensi perekrut tenaga kerja asing di Seychellas.

Menurut Jumhur, saat ini ada sekitar 100-200 orang Indonesia sebagai TKI formal terampil maupun profesional di Republik Seychelles.

Sebagian besar mereka bekerja di industri perhotelan atau sektor turisme lainnya meliputi pelayanan "hospitality" yaitu terapi spa, penerima tamu, juru masak, supervisor, maupun di tingkat manajemen dengan sebagian di antaranya menjabat manajer perhotelan.

Adapun gaji yang tawarkan mulai pekerjaan menengah hingga manajer sebesar 600-3.000 dolar AS per bulan, di luar bonus "service charge" rata-rata 100-150 dolar AS setiap bulannya.

"Pekerja hotel atau turisme mendapat jaminan akomodasi, makan minum, dan tiket keberangkatan, termasuk diberikan tiket pergi pulang (PP) dalam setahun sekali ke tanah air," kata Jumhur.

Kebutuhan terhadap TKI untuk perhotelan di Seychelles saat ini tidak dibatasi jumlahnya sejauh memiliki kualifikasi dan syarat-syarat yang dibutuhkan, yang bisa dimasuki oleh para TKI setiap waktu.

Sementara itu, Nico mengatakan, calon TKI yang akan bekerja di Seychelles harus menguasai aspek keterampilan dalam kategori menengah dan tinggi sehingga dapat bekerja secara baik di lingkungan perhotelan ataupun pada bidang lain penunjang turisme.

Nico menyebutkan, pemerintah Seychelles sangat terbuka pada pekerja asing dan menghargai pekerja Indonesia yang tergolong rajin, baik, handal, sekaligus loyal.

"Ini negara kecil tapi mengandalkan sektor turisme untuk perkembangan ekonominya, karenanya dibutuhkan para pekerja yang mahir agar dapat memajukan turisme di Seychelles," kata Nico.

Mengenai pola perekrutann untuk para TKI itu, dapat difasilitasi BNP2TKI dengan menyiapkan skema kerja sama antara Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) dan pihak perusahaan di Seychelles secara langsung.

Pola perekrutan juga diharapkan melalui agensi penyalur tenaga kerja asing yang ada di Seychelles, untuk diproses izin kerjanya oleh pemerintah Seychelles lewat Kementerian Tenaga Kerja, Pendidikan, dan Sumberdaya Manusia.

Selain letaknya yang strategis yang menghubungkan dengan negara-negara Afrika, Seychelles berada sekitar 1.600 kilometer sebelah timur daratan Afrika dan timur laut Madagaskar. Penduduk Seychelles diperkirakan 88 ribu jiwa yang mewakili keragaman etnis seperti Eropa, Arab, China, India, dan dari sejumlah negara Asia lain.

Pendapatan per kapita penduduk Seychelles 27 ribu dolar AS atau sembilan kali dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia dalam setahun. Untuk jumlah tenaga kerjanya mencapai 40 ribu orang dan sekitar 10 ribu terhitung tenaga kerja asing.

Seychelles memberi peluang bagi masuknya TKI formal semiterampil dan terampil untuk bekerja di sektor konstruksi, perikanan, kesehatan (keperawatan), dan tenaga pendidikan alias guru untuk mengisi sekolah-sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

"Di Seychelles terdapat 20 ribu pelajar dari semua tingkatan, namun kehadiran guru dari luar utamanya bidang pengajaran matematika dan sains sangat diharapkan antara lain asal Indonesia," ujar Jumhur.
(T.B009/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011