Yang penting izin segera keluar, rumah sakit bisa berdiri, bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui layanan BPJS
Cilacap (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan Rumah Sakit Priscilla Medical Center yang berlokasi di Jalan Raya Sampang-Maos, Desa Karangtengah  Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.

Peresmian rumah sakit yang dibangun atas kerja sama Yayasan Maria Priscilla dan PT Sari Husada Bhakti itu juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, serta sejumlah Anggota DPR RI.

Dalam laporannya, Komisaris Utama PT Sari Husada Bhakti Jacobus Dwihartanto menceritakan peristiwa yang terjadi sekitar 9 tahun plus 8 bulan silam.

"Tepatnya 30 Oktober 2012, saya beserta istri menyaksikan akhir perjalanan hidup putri semata wayang kami, Maria Priscilla yang berusia 15 tahun," katanya.

Baca juga: Menko Perekonomian: Generasi muda harus kreatif baca peluang kompetisi

Ia mengatakan sejak didiagnosis mengidap menyakit yang mematikan, Priscilla terus berjuang dalam menjalani kehidupannya selama 16 bulan 18 hari hingga akhirnya meninggal dunia.

Jacobus mengaku terinspirasi oleh sikap putrinya yang selalu melahirkan senyum, harapan dan kebahagiaan.

"Menyadari kemampuan kami yang sangat terbatas, kami berpandangan bahwa salah satu fondasi dasar kesejahteraan masyarakat adalah kesehatan publik dan bidang inilah yang kami pilih untuk memenuhi pesan Priscilla," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Yayasan Maria Priscilla bekerja sama dengan PT Sari Husada Bhakti membangun Rumah Sakit Priscilla Medical Center (PMC) di Desa Karangtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, yang pembangunannya dilaksanakan sejak tahun 2018.

Dalam hal ini, PMC memiliki luas bangunan 3.000 meter persegi yang terdiri atas tiga lantai serta satu "rooftop" dan satu "basement".

Baca juga: Menko Perekonomian: Kartu Prakerja merupakan bagian dari SDGs

Menurut dia, PMC merupakan rumah sakit tipe C yang dilengkapi dengan fasilitas rawat inap dengan menyediakan 150 tempat tidur, 15 poliklinik umum dan spesialis, instalasi gawat darurat, ruang operasi, laboratorium patologi, dan sebagainya.

"Sebanyak 80 persen tempat tidur disediakan untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan," kata Jacobus.

Saat memberikan sambutan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku berempati terhadap keluarga Jacobus Dwihartanto serta mendukung kehadiran RS PMC.

"Itu sebabnya Pak Tatto (Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji), dari awal saya minta Priscilla (RS PMC) segera diberikan izinnya, caranya terserah. Yang penting izin segera keluar, rumah sakit bisa berdiri, bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui layanan BPJS," katanya.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di atas 1.000 kini hanya di tiga provinsi

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan fasilitas di PMC sangat baik dan kemungkinan merupakan yang terbaik di Kabupaten Cilacap, bahkan di Jawa Tengah.

Ia mengharapkan arus kas RS PMC Cilacap dapat tumbuh positif seperti halnya Yellow Clinic yang didirikan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

"Alhamdulillah 'cashflow' Yellow Clinic sekarang positif. Saya yakin Priscilla Medical Center 'cashflow'-nya juga positif," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengakui proses perizinan pembangunan PMC terkesan lama karena Pemerintah Kabupaten Cilacap berupaya mengambil langkah dan kebijakan yang berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengatakan salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengubah Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Hal ini kami lakukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat agar kebutuhan ruang demi terwujudnya akselerasi pembangunan karena banyak lokasi-lokasi yang harus direvisi, baik ada maupun tidak ada pembangunan termasuk lokasi Rumah Sakit Priscilla Medical Center ini," katanya. 

Baca juga: Pertamina selidiki sumber tumpahan minyak di Cilacap

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022