Jakarta (ANTARA) - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengirimkan mahasiswa dan tim tanggap darurat bencana untuk membantu korban gempa Cianjur.

“Tim tanggap darurat terdiri atas tenaga medis, tenaga kependidikan, mahasiswa dan relawan alumni Unika Atma Jaya yang memang telah memiliki pengalaman dalam penanganan bencana,” ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prajaka WB, di Jakarta, Sabtu.

Tim tanggap darurat Unika Atma Jaya fokus membantu para korban terdampak bencana gempa Cianjur pada 6 bulan pertama. Atma Jaya peduli korban gempa Cianjur merupakan kolaborasi Unika Atma Jaya dan Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ) dalam gerakan kepedulian bagi korban gempa. Para mahasiswa turut terlibat langsung sebagai relawan di lokasi pengungsian di Kabupaten Cianjur.

"Atas nama seluruh sivitas akademika dan alumni Unika Atma Jaya, saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas bencana yang terjadi dan masyarakat yang menjadi korban. Kami saat ini juga telah memberangkatkan tim yang menjadi representasi Unika Atma Jaya untuk membantu dan melayani para korban bencana alam yang terjadi di Cianjur. Ini merupakan bagian komitmen dan tanggung jawab secara moral serta kemanusiaan karena kami menyadari sebagai institusi pendidikan yang secara nyata mengamalkan nilai kepedulian dan inisiatif," kata Prajaka.

Prajaka menerangkan, tim itu akan terus melakukan distribusi bantuan, mengonsolidasikan berbagai jejaring pendukung yang dimiliki Unika Atma Jaya, serta mendukung upaya penanganan bencana yang dilakukan pemerintah serta organisasi masyarakat setempat.

“Kehadiran tim tanggap darurat membawa misi kepedulian dalam dalam masa darurat dan melakukan hal kecil dengan semangat cinta kasih yang besar dengan harapan bisa mengurangi beban sekecil apapun, “ lanjut dia.

Ketua Perluni Unika Atma Jaya Bidang Sosial dan Lingkungan, dr Juanli, RFP, AWP mengatakan Unika Atma Jaya juga berkoordinasi dengan Gereja Katolik Santo Petrus, Paroki Cianjur untuk pendistribusian bantuan kepada para korban bencana gempa Cianjur terutama di daerah paling terdampak dan terisolir, di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Pihak kampus terus melakukan langkah penanganan yang lebih terfokus sesuai dengan laporan situasi dari tim yang diberangkatkan tiap minggunya. Selanjutnya, pihak kampus juga menurunkan mahasiswa untuk membantu pemulihan jangka pendek dan menengah melalui melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Peduli Bencana di Cianjur.***3***


Baca juga: PB-IDI berharap bantuan korban gempa Cianjur bersifat jangka panjang
Baca juga: BPKH serahkan bantuan senilai Rp2,2 miliar untuk korban gempa Cianjur

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022