Harapan kami, bantuan tidak disalurkan langsung, karena turut memicu kemacetan, lebih baik melalui posko yang berada di kompleks pemda,
Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengimbau para donatur bencana gempa bumi tidak menyalurkan sumbangan secara langsung ke lokasi terdampak, guna menghindari kepadatan lalu lintas.

"Harapan kami, bantuan tidak disalurkan langsung, karena turut memicu kemacetan, lebih baik melalui posko yang berada di kompleks pemda," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur Aris Haryanto yang dikonfirmasi ANTARA di Cianjur, Sabtu sore.

Ia mengatakan antusiasme pemberi bantuan menuju sejumlah lokasi terdampak gempa bumi di wilayah setempat yang cukup tinggi turut mempengaruhi kepadatan lalu lintas pada beberapa ruas jalan di Cianjur.

"Kemacetan lalu lintas kendaraan juga disebabkan aktivitas atau volume kendaraan melebihi kapasitas jalan yang tersedia," katanya.

Arus lalu lintas kendaraan di Cianjur, terutama di Jalan Siliwangi dan Jalan Siti Jenab terjadi kepadatan pada beberapa hari terakhir setelah gempa, karena ada aktivitas gudang logistik dan posko di kompleks pemda.

Selain itu, kepadatan juga tampak di Jalan Abdullah Bin Nuh, dan Jalan Nasional ke arah titik bencana di Cugeunang. Di antara kepadatan lalin, tampak lalu lalang mobil ambulans serta truk ekspedisi pengangkut bantuan bencana gempa bumi.

Titik lain kepadatan juga terjadi di Jalan Kabupaten, Jalan Nagrak ke arah Desa Benjot, Jalan Rancagoong ke Warung Jengkol, dan Jalan ke Jambu Dipa. Rata-rata kepadatan lalu lintas mencapai 3 kilometer.

Ia menambahkan, kepadatan lalu lintas juga dipengaruhi oleh keberadaan kendaraaan relawan yang parkir di bahu jalan.

Karena itu, kata dia, diharapkan donatur menyalurkan bantuan melalui rekening bagi korban gempa bumi Bank Bank Jabar Banten dengan nomor 0263-0000-0000-0.

"Untuk tertib administrasi, agar dikirim dikirim bukti transfer ke WhatsApp 08122352658 atas nama Asisten Daerah 3 Pemkab Cianjur Dedi Sudrajat," katanya.

Saat ini, kata dia, masih ada beberapa warga yang memilih mengungsi di pinggir jalan, sebab trauma dengan peristiwa gempa susulan.

"Warga yang mengungsi bukan di tempat penampungan, itu juga ikut andil dalam menyebabkan kepadatan lalin," katanya.

Dishub sudah mengerahkan seluruh komponen anggota untuk membantu mengatur arus lalin dan berkoordinasi dengan pihak Lantas Polres Cianjur, demikian Aris Haryanto.


Baca juga: PB-IDI berharap bantuan korban gempa Cianjur bersifat jangka panjang

Baca juga: Anak penyintas gempa Cianjur belajar Alquran untuk pemulihan trauma

Baca juga: TNI AL perkuat Satgas Peduli Cianjur dengan RS lapangan canggih

Baca juga: Sumatera Barat kirim 1,3 ton rendang untuk korban gempa Cianjur

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022