Jakarta (ANTARA News) - Wilayah DKI Jakarta masih akan rentan banjir sampai 2023 mendatang kalau pemerintah tidak mengimbangi pembangunan infrastruktur dengan perbaikan lingkungan, kata pakar politik perkotaan dari Universitas Indonesia, Irwansyah.

"Banjir tidak akan hilang dalam 10 tahun ke depan, dengan begitu parahnya ketidakseimbangan antara pertumbuhan bangunan infrastruktur dan faktor-faktor yang sifatnya memperbaiki pertumbuhan alam," katanya, Sabtu.

Ia mengatakan, pertumbuhan pembangunan yang mengabaikan ekologi kota membuat wilayah Ibu Kota makin rentan banjir.

"Kalau kanal saja sudah tidak cukup, kemudian penyerapan air dan ruang terbuka hijau minim, sudah pasti Jakarta menyatakan diri sebagai 'Kota Banjir', mengondisikan diri sebagai kota yang rentan banjir," katanya.

Menurut dia, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera membuat mekanisme penanganan banjir untuk menekan dampak bencana dan menyosialisasikan peta daerah rawan banjir kepada warga.

"Supaya warga waspada terhadap banjir dan kemacetan. Itu bisa menjadi paradigma ke depan bagi pemerintah kota," jelasnya.

Masyarakat, menurut dia, juga perlu mendapat informasi tentang upaya antisipasi bencana dan apa yang harus dilakukan pada saat dan setelah bencana terjadi.

(F013)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013