Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad melaksanakan sholat di masjid di Damaskus pada Kamis, dalam kehadiran umum langka, sementara pasukannya membom daerah pemberontak di Homs, Suriah tengah.

Sekutu utama Damaskus di kawasan itu, Iran, memperingatkan bahwa sesudah kemelut Suriah berlangsung hampir dua tahun, tidak mungkin terwujud perdamaian pada 2013.

Dalam satu usaha baru untuk mencapai satu solusi atas perang saudara berdarah itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon kembali mengimbau para anggota Dewan Keamanan PBB mengatasi perbedaan-perbedaan mereka.

Dan kementerian dalam negeri Suriah mengemukakan kepada oposisi politik di luar negeri yang ingin ikut serta dalam dialog nasional yang diusulkan Bashar mereka "diizinkan" pulang ke Suriah.

Bashar ikut sholat di masjid Al-Afram di distrik utara Damaskus untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad.

Tampil dihadapan publik untuk pertama kali sejak mengucapkan satu pidato 6 Januari, ia terlihat dalam satu siaran langsung televisi, didampingi Mufti Agung Ahmad Hassoun, otoritas tertinggi Sunni di Suriah, dan menteri urusan agama.

Menteri itu, Mohammed Abdel Settar, sebelumnya menyerukan "jutaan orang yang sholat" Jumat di masjid-masjid untuk mendoakan terwujudnya kembali keamanan di negara yang dilanda pemberontakan berdarah anti -pemeritnah selama 22 bulan itu.

Setelah upacara singkat di Damaskus yang dihadiri puluhan ulama dan orang awam, presiden tersenyu dan terlihat tenang sementara massa yang berkerumun di disekitar dia mengucapkan selamat liburan Muslim.

Sementara itu di Aleppo, Suriah utara dilanda bentrokan senjata dalam 22 konflik yang menyebebabkan ribuan orang terlantar. "Keluarga tidak dapat berkumpul bersama untuk menghadiri pesta tahun ini," kata Abu Mohammed, seorang penduduk Aleppo.

Tentara menggempur daerah-daerah Homs yang dikepung dalam hari kelima berturut-turut pertempruan di distrik-distrik barat kota itu, di mana sejumlah orang termasuk 26 warga sipil tewas, kata kelompok pemantau Observatoriumm Hak Asasi Manusia Suriah.

Otoritas Umum Revolusi Suriah, satu jaringan aktivis oposisi di lapangan, mengatakan pasukan pemerintah menggunakan artileri berat dan terlibat baku tembak dengan pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dalam satu usaha menyerang sisi barat kota itu.

Pemerintah meningkatkan serangan terhadap kota Homs dan daerah sekitarnya untuk mengusir para pendukung pemberontak dan mencapai apa yang mereka yakini satu kemenangan akhir," kata Dewan Nasional Suriah (SNC), satu kelompok penting oposisi.

Setidaknya 84 orang tewas dalam aksi kekerasan di seluruh Suriah Kamis,sementara serangan-serangan udara menghantam kota Daraya barat daya ibu kota Damaskus dan kota Yabrud yang dikuasai pemberontak, kata Observatorium itu.

Aksi kekerasan terjadi saat duta besar Iran untuk Baghdad, Hassan Danaie-Far mengemukakan kepada AFP bahwa perdamaian di Suriah tidak mungkin terwujud tahun ini."Saya yakin itu tidak akan segera terwujud," katanya.

Pada saat yang sama, Danaie-Far mengatakan ia yakin bahwa tidak semua peberontak yang memerangi pasukan Bashar dapat disebut "teroris," satu istilah yang digunakan secara luas oleh pemerintah Suriah bagi pemberontak.

Teheran tetap mendukung pemerintah Bashar sejak pemberontak meletus di Suriah Maret 2011 yag menurut PBB telah menewaskan 60.000 orang.
(H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013