Masyarakat Nigeria tidak terlalu mengutamakan kualitas karena yang lebih penting bagi mereka adalah harganya murah dan rasanya lumayan enak,"
Abuja (ANTARA News) - Perusahaan makanan jadi Indonesia berpeluang besar menembus pasar Nigeria karena negara itu masih mengutamakan masalah pangan yang terjangkau bagi mayoritas rakyatnya, kata Kepala Pusat Promosi Dagang Indonesia (ITPC) Lagos Pontas Tobing.

"Masyarakat Nigeria tidak terlalu mengutamakan kualitas karena yang lebih penting bagi mereka adalah harganya murah dan rasanya lumayan enak," kata Tobing yang ditemui Antara di sela kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Nigeria di Abuja, Sabtu.

Sejauh ini, industri makanan Indonesia yang telah hadir dan produknya diterima baik pasar Nigeria adalah mi instan Indofood. "Mayora juga sudah masuk dan dalam waktu dekat kita menargetkan Kacang Dua Kelinci dan Orang Tua Group juga masuk," katanya.

Untuk dapat diterima pasar negara berpenduduk 170 juta jiwa dengan pendapatan per kapita 1.490 dolar AS, Tobing mengatakan calon investor di Tanah Air perlu mengetahui bahwa rakyat Nigeria umumnya "tidak terlalu senang dengan rasa manis" dan mereka "juga tidak merokok".

Menurut Data Kementerian Perdagangan RI, total nilai perdagangan Indonesia-Nigeria pada tahun 2012 mencapai 2,7 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke negara itu mengalami pertumbuhan rata-rata 14 persen per tahun selama delapan tahun terakhir atau nilainya naik dari 176 juta dolar AS pada tahun 2004 menjadi 337 juta dolar AS pada 2012.

Ekspor Indonesia tersebut umumnya berupa barang jadi dan setengah jadi seperti minyak goreng, margarin, minyak sayur, saus, kertas, kertas karton, rekaman video, produk medis, dan sabun.

Namun laju impor Indonesia dari negara berpenduduk 170 juta jiwa ini juga meningkat dengan pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 21 persen.

Indonesia mengalami defisit dalam perdagangan bilateralnya dengan Nigeria akibat nilai impor bahan bakar mineral yang mencapai 2,37 miliar dolar AS pada tahun 2012.

Selain bahan bakar mineral, Indonesia juga mengimpor produk non-migas Nigeria seperti kapas, aluminium timah hitam, kulit merah, kertas karton, barang dari kayu, mesin-mesin/pesawat mekanik, kopi, teh, rempah-rempah dan sabun dan preparat pembersih.

Beberapa korporasi Indonesia yang sudah beroperasi di Nigeria adalah PT Indofood Sukses Makmur, Indorama Synthetics Tbk dan Kalbe dengan total nilai investasi 16,8 juta dolar AS. Ketiga perusahaan itu menyerap 3.200 orang tenaga kerja.
(R013/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013