Saat ini kami tidak bisa memastikan seberapa banyak penduduk sipil yang tertipu oleh mereka, namun kami memperkirakan jumlah korban sebanyak ratusan ribu orang.
Madrid (ANTARA News) - Badan anti kriminal Eropa (Europol) berhasil menangkap sekelompok anggota jaringan penipuan internet yang mengaku sebagai badan anti kriminal Eropa ketika melakukan aksinya.

Kelompok tersebut dikabarkan telah mengumpulkan jutaan euro dua tahun melakukan aksi penipuan.

Modus penipuan jaringan yang bekerja di 30 negara itu adalah dengan melumpuhkan komputer dengan virus dan mengirimkan pesan yang seakan-akan berasal dari badan anti kriminal seperti Europol atau kepolisian kepada pemilik komputer yang ditargetkan.

Dalam pesan palsu tersebut, pemilik komputer diharuskan membayar sejumlah uang jika ingin aksesnya dikembalikan.

"Saat ini kami tidak bisa memastikan seberapa banyak penduduk sipil yang tertipu oleh mereka, namun kami memperkirakan jumlah korban sebanyak ratusan ribu orang," kata Direktur Europol Rob Wainwright dalam konferensi pers di Madrid, Rabu.

"Jika kita mengasumsikan bahwa rata-rata jumlah yang harus dibayarkan adalah 100 euro dan sebanyak tiga persen dari pemilik komputer tertipu oleh pesan itu, maka kami memperkirakan kerugian totalnya mencapai jutaan euro," kata dia.

Wainwright sendiri mengaku bahwa namanya telah digunakan oleh jaringan penipu untuk mengelabuhi pengguna internet.

Virus tersebut dikenal dengan nama "Ransomware" dan telah bermutasi sebanyak 48 kali untuk menembus pertahanan perangkat lunak anti-virus.

Pemimpin dari jaringan penipu adalah seorang berkewarganegaraan Rusia berusia 27 tahun dan berhasil ditangkap pada Desember lalu di Uni Emirat Arab, kata Wakil Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Keamanan, Fransisco Martinez, dalam kesempatan yang sama.

Pihak kepolisian Spanyol menangkap 10 anggota jaringan pada minggu lalu di daerah bagian Selatan Spanyol, Costa del Sol, yang merupakan tempat terkenal di kalangan wisatawan.

Enam dari tahanan berasal dari Rusia, dua dari Ukraina dan dua lainnya berkewarganegaraan Georgia. Sebagian besar dari mereka bertugas melakukan pencucian uang dan mengirim hasilnya ke Rusia.

Sementara pemimpin kelompok penipu bertanggung-jawab mengembangkan virus.

(G005/C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013