Kami khawatir kenaikan yang signifikan akan mengakibatkan penyelewengan gas subsidi seperti penyulingan ke tabung nonsubsidi 12-50 kg."
Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam khawatir bila pemerintah pusat jadi menaikkan harga elpiji tabung 12 kilogram dan 50 kilogram akan menyebabkan penyelewengan seperti yang terjadi pada solar bersubsidi.

"Kami khawatir kenaikan yang signifikan akan mengakibatkan penyelewengan gas subsidi seperti penyulingan ke tabung nonsubsidi 12-50 kg," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Kamis.

Amsakar mengatakan, penyelewengan bisa terjadi jika perbedaan harga antara elpiji dalam tabung ukuran tiga kilogram yang disubsidi pemerintah dengan nonsubsidi sangat tinggi.

"Penyelewengan akibat perbedaan harga terlalu tinggi sudah terjadi pada BBM jenis solar bersubsidi. Ada pihak yang melangsir solar subsidi untuk ditampung dan dijual ke industri. Kami tidak ingin hal tersebut terjadi pada elpiji," kata dia.

Pemerintah Kota Batam berharap, jikapun dinaikkan tidak menciptakan disparitas harga yang tinggi agar pengguna elpiji tiga kilogram tidak meningkat akibat pengguna elpiji 12 dan 50 kilogram merasa keberatan.

Ia mengatakan saat ini sekitar 70 persen penduduk Batam (sekitar 300 ribu kepala keluarga) menggunakan gas elpiji ukuran tiga kilogram yang masih disubsidi pemerintah.

Amsakar khawatir, jika terjadi kenaikan terlalu tinggi akan mengakibatkan sekitar 30 persen pengguna gas elpiji nonsubsidi beralih ke tiga kilogram.

"Tidak menutup kemungkinan itu terjadi jika masyarakat pengguna nonsubsidi keberatan dengan kenaikan elpiji ukuran 12 dan 50 kilogram," kata Amsakar.

Beberapa pemilik rumah makan di Batam juga berharap pemerintrah mempertimbangkan lagi rencana kenaikan elpiji nonsubsidi agar tidak menambah beban mereka.

"Kalau elpiji naik, akan sangat memberatkan. Kami tidak bisa serta merta menaikkan harga," kata pemilik rumah makan Jawa, Rusdianti.

Ia berharap, pemerintah memberikan alternatif jika benar-benar menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi.

"Di Batam ada aliran gas PGN, kami berharap pengusaha rumah makan bisa menggunakan gas rumah tangga dari PGN," kata dia. (LNO/A013)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013