London (ANTARA News) - Indonesia dan Swedia menyepakat pentingnya memperkuat Organisasi Perdagangan Internasional (WTO) untuk menjaga perdagangan internasional dapat terus berlanjut dan memperkuat pertumbuhan ekonomi global.

Fungsi Pensosbud KBRI Stokholm Swedia Erlinda Sutendri kepada Antara London pada Selasa mengatakan penguatan WTO merupakan satu yang disepakati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Menteri Perdagangan Swedia Ewa Bjorling.

Keduanya juga menyepakati bahwa WTO secara signifikan memberikan kontribusi dalam menjaga perekonomian dunia terutama selama masa krisis finansial global.

Dalam kunjungannya ke Stockholm, Swedia, Menteri Mari Elka Pangestu bersama rekannyya Menteri Perdagangan Swedia, Ewa Bjorling membahas mengenai perkembangan bilateral antara Indonesia dan Swedia, Indonesia dan Uni Eropa.

Selain itu juga dibahas masa depan dari sistem perdagangan multilateral pada WTO dan masa jabatan Direktur Jenderal WTO yang akan berakhir 31 Agustus 2013.

Selama kunjungannya di Stockholm, Mari Pangestu bertemu dengan beberapa pakar perdagangan internasional, wakil pemerintahan dan sektor bisnis.

Selain itu Mari Pangestu juga bertemu wakil dari Pusat Bisnis dan Studi Kebijakan (Centre for Business and Policy Studies/SNS),

Stockholm Institute of Transition Economics, National Board of Trade dan Swedish Chamber of Commerce, mendapatkan masukan untuk memperkuat pertumbuhan perdagangan dalam penciptaan lapangan kerja.

Selain itu membahas pentingnya memperkuat sistem perdagangan dunia untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini, termasuk masyarakat internasional menghadapi tantangan yang timbul dari kesepakatan bilateral.

Seperti halnya kesepakatan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat dan bagaimana mempertahankan keyakinan dan momentum untuk menyelesaikan negosiasi perdagangan multilateral.

Menteri Pangestu yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada periode Oktober 2004 hingga Oktober 2011, yakin sistem perdagangan multilateral merupakan wahana yang dapat menyelesaikan banyak persoalan yang terjadi di dunia.

Ia mengatakan sejak dibentuk, WTO banyak mendukung terjadinya transaksi perdagangan, peningkatan pertumbuhan pedagangan, kesempatan kerja di dunia.

WTO juga telah membantu banyak bangsa dan negara keluar dari kemiskinan, baik di negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

Mari Pangestu merupakan salah satu dari empat tokoh yang menjadi calon Direktur Jenderal WTO. Selain dari keempat menteri calon Dirjen WTO tersebut, terdapat lima kandidat lain yang bukan menteri.

Jika terpilih sebagai Direktur Jenderal yang baru, maka Mari Pangestu akan menjadi wanita pertama yang menduduki posisi sejak WTO didirikan.

Dari berbagai pengalaman yang dimilikinya, Mari Pangestu memahami pentingnya merangkul semua pihak dan memastikan peluang pada perdagangan bebas global akan memberikan manfaat bagi semua diantaranya laki-laki maupun perempuan.

Baik yang berada di negara maju maupun di negara berkembang, baik bagi bisnis besar, maupun bagi Usaha Kredit Menengah (UKM).

Beberapa minggu terakhir, Menteri Pangestu mempresentasikan visi dan misi yang dimilikinya dalam pertemuan Dewan Jenderal WTO di Jenewa juga menemui perwakilan anggota-anggota WTO.

Menteri Pangestu sebelumnya berkunjung ke Washington DC, Beijing, Brussel, Paris, Berlin, Warsawa, Budapest, Moscow, Dubai/UAE, Abidjan, Abuja dan Cairo berbagi tentang komitmen untuk senantiasa mengintegrasikan setiap negara kedalam sistem perdagangan dunia.

(H-ZG/A039)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013