Kami masih akan terus melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengetahui sebab pasti tewasnya keenam korban ini,"
Pacitan (ANTARA News) - Enam orang yang terdiri dari lima siswa dan satu guru ditemukan tewas akibat tenggelam saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di Sungai Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu.

Informasi dari sumber warga dan kepolisian menyebut, keenam korban bersama sejumlah siswa SMP 1 Keboangung lain saat kejadian sedang menggelar kegiatan "outbond" atau semacam pelatihan lapangan menyeberangi sungai berkedalaman sekitar empat meter tersebut.

"Kami tidak tahu persis bagaimana kejadiannya, tahu-tahu ada jeritan minta tolong dari sini (lokasi lima siswa dan satu guru tenggelam)," tutur Susilo, salah seorang warga Desa Purwoasri.

Bersama sejumlah warga lain, Susilo saat itu langsung mencebur ke tengah sungai untuk melakukan upaya pertolongan.

Hasilnya, dua siswa lain yang ikut tenggelam berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup, meski salah satu tak sadarkan diri.

Namun lima siswa dan satu guru pembina yang diduga terseret arus tak segera berhasil ditemukan hingga tim penyelamat dari regu SAR setempat datang membantu upaya evakuasi para korban.

"Setelah sekitar 30 menit dicari, satu persatu korban mulai ditemukan, namun kondisinya sudah tak bernyawa lagi," kata terangnya.

Lima siswa yang tewas tenggelam tersebut masing-masing diidentifikasi bernama Dodi, Wahyu, Riko, Supri dan Jodi. Sedangkan guru pembina yang ikut tewas tenggelam bernama Sutrisno.

Setelah ditemukan, pihak keluarga korban langsung menangis histeris.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Kebonagung, Supangat, belum bersedia memberikan keterangan, karena pihaknya masih berupaya mengumpulkan data dan informasi terkait jatidiri para korban.

Camat Kebonagung, Sugeng Widodo yang hadir di lokasi kejadian menuturkan, jumlah korban memang masih simpang siur.

Namun dari laporan yang diterimanya, korban tewas mencapai enam orang, terdiri dari siswa sebanyak lima orang dan seorang pembina.

Sementara itu, Kapolres Pacitan AKBP Aris Haryanto mengatakan, dugaan awal tewasnya para korban terjadi akibat kelalaian pembina.

"Kami masih akan terus melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengetahui sebab pasti tewasnya keenam korban ini," kata Kapolres.
(KR-SAS/E011)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013