Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya), Irjen Pol Adang Firman, yang baru saja dilantik oleh Kapolri pada Rabu menyatakan komitmennya untuk memberantas aksi premanisme dan radikalisme yang kini marak di Jakarta. "Mari kita sama-sama berantas premanisme dan radikalisme. Kedua masalah ini prioritas saya saat ini," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Rabu. Menurut dia, tindakan itu bukan berarti akan membubarkan organisasi massa (ormas) yang sering terlibat keributan atau menindak ormasnya langsung, tetapi akan mengarahkan anggota ormas. "Kita tidak menindak ormasnya, tetapi oknumnya. Yang melanggar hukum akan kita tindak. Siapa pun akan ditindak," kata mantan Deputi Operasi Markas Besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri) itu. Ketika ditanya pers mengenai komitmen memberantas korupsi, Adang mengatakan, memberantas korupsi bukan saja komitmen aparat penegak hukum, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Ketika menyinggung tentang perjudian, Adang mengatakan bahwa sudah ada komitmen bersama untuk memberantas judi, kendati untuk memberantas hingga nol itu susah. "Masih ada judi yang sembunyi-sembunyi. Makanya, kalau ada warga yang tahu judi, segera lapor ke polisi," ujarnya. Ia mengemukakan, tidak ada pesan khusus dari Kapolri saat mengangkat dirinya menjadi Kapolda Metro Jaya. "Kapolri hanya berpesan: 'laksanakan tugas sebaik-baiknya'," katanya. Taburan melati Sementara itu, mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Firman Gani, acara pelepasannya dimeriahkan dengan taburan bunga melati oleh ribuan polisi anggota Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Rabu sore. Kepergian Firman Gani, yang kini menjadi Kepala Sekolah Staf Pimpinan Polri itu, diantar oleh Kapolda Metrol Jaya Irjen Pol Adang Firman. Kedua perwira tinggi ini Rabu pagi tadi melakukan serah terima jabatan di Mabes Polri bersama dengan 19 perwira tinggi lainnya. Acara pelepasan itu diawali Firman Gani naik delman yang dihiasi sejumlah dekorasi khas Betawi. Firman Gani naik delman di depan, sedangkan Adang di belakangnya. Setelah keduanya naik, puluhan perwira menengah Polda Metro Jaya dan ibu-ibu Bhayangkari melempari kedua delman menggunakan bunga melati, dan kedua jenderal polisi itu tampak tersenyum kendati ada lemparan melati yang mengai kepalanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006