Di Seychelles tidak banyak petani, karena `income` (pendapatan) dari wisatawan sudah tinggi. Petaninya sudah dilupakan,"
Banjarnegara (ANTARA News) - Republik Seychelles menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, khususnya dalam bidang pertanian.

"Di Seychelles tidak banyak petani, karena `income` (pendapatan) dari wisatawan sudah tinggi. Petaninya sudah dilupakan," kata Duta Besar Republik Seycheless Nico Barito di sela-sela kegiatan `Dieng Culture Festival (DCF) IV` di kompleks Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Banjarnegara, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, Republik Seychelles membeli produk-produk pertanian dari mancanegara.

"Kalau berbicara soal Jawa Tengah dengan Seychelles, saya bisa jawab lebih baik, karena produk-produk Jawa Tengah ada di Seychelles semua," kata pria kelahiran Barito (Kalimantan) ini.

Dia mencontohkan perabotan hotel-hotel di Seychelles berasal dari Jepara, serta sayuran segar juga dari Jawa Tengah.

Akan tetapi, kata dia, pengusaha di Jawa Tengah tidak berhubungan langsung dengan Seychelles.

Dalam hal ini, menurut dia, pedagang di mancanegara yang berhubungan langsung dengan Seychelles, sehingga tidak ada nilai tambah bagi petani.

"Misalnya, kaus buatan pabrik di Solo, satu kaus cuma 2 dolar hingga 3 dolar, dan di Seychelles dijual 50 dolar. Nilai tambahnya yang dapat siapa? Pedagang," katanya.

Terkait hal itu, Nico mengatakan bahwa kedatangannya ke Banjarnegara ditujukan untuk mendekatkan pengusaha kecil dan menengah dari Seychelles dengan pengusaha kecil dan menengah dari Jawa Tengah, khususnya Banjarnegara.

Dengan demikian, dia mengharapkan adanya kerja sama antara pengusaha di Seychelles dengan Banjarnegara.

"Kalau di Seychelles tidak ada sawah, tidak ada orang mau bertani, ya sudah, petaninya di sini (Banjarnegara, red.) saja, hasilnya dibawa ke sana (Seychelles, red.). Tetapi jangan lupa, Seychelles rakyatnya kecil (berpenduduk sekitar 100 ribu jiwa, red.), apa yang bisa dimanfaatkan," kata dia yang juga Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles.

Menurut dia, Seychelles dapat dimanfaatkan sebagai gerbang masuk bagi produk-produk dari Indonesia ke negara-negara lain di Afrika.

Ia mengatakan keunggulan menjadikan Seychelles sebagai gerbang masuk bagi produk-produk Indonesia karena di negara itu bebas pajak ("tax free").

Sementara itu, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik rencana kerja sama yang dilakukan Republik Seychelles dengan Banjarnegara.

"Nantinya produk unggulan pertanian kita bisa langsung dipasarkan di sana (Seychelles, red.), tanpa harus melalui jaringan-jaringan yang terlalu panjang, sehingga petani akan diuntungkan," katanya.

Menurut dia, Banjarnegara memiliki berbagai produk unggulan yang dapat dipasarkan di Seychelles seperti salak, sayuran, dan kerajinan.

(KR-SMT/M008)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013