Brasilia (ANTARA News) - Pemerintah Brazil, yang ditekan untuk meningkatkan layanan kesehatan umum, membatalkan rencana mendatangkan dokter dari Kuba dan menjajaki peluang menyewa petugas kesehatan dari Spanyol dan Portugal, kata Kementerian Kesehatan pada Senin.

Rencana mempekerjakan dokter asal Kuba menuai kritik di dalam negeri, karena muncul pertanyaan terkait kemampuan dokter asal Kuba itu. Perhimpunan kesehatan Brazil menilai mutu sekolah kedokteran Kuba lebih rendah daripada Brazil dan di sejumlah hal sama dengan mutu pendidikan perawat.

Brazil pada bulan lalu dilanda unjukrasa besar dipicu frustasi atas tingginya standar hidup dan tidak layaknya transportasi publik, pendidikan dan layanan kesehatan. Massa juga marah dengan dana miliaran dolar yang akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2014.

Sebagai reaksi atas itu, Presiden Dilma Rousseff berupaya untuk memperluas layanan umum, memberantas korupsi dan melakukan pemungutan suara tidak mengikat untuk melihat jenis perubahan yang diinginkan oleh rakyat Brazil.

Upayanya untuk mendorong layanan itu tetap dilakukan sekalipun pemerintah mencoba mengetatkan pengeluaran untuk menjaga tanggung jawab fiskal.

Senin lalu, Rousseff dijadwalkan untuk mengumumkan rencana kesehatan nasional dengan mempekerjakan 35 ribu dokter hingga 2015 di seluruh penjuru Brazil, terutama di daerah terpencil dan kota pinggiran Brasilia.

Rencana itu juga meliputi meningkatkan kursi di sekolah kesehatan dan mendanai gedung kesehatan dan memperbaiki fasilitas kesehatan.

Pada Mei, Pemerintah Brazil mengatakan sedang melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Kuba untuk menyewa enam ribu dokter Kuba guna ditempatkan di kawasan-kawasan terpencil negara itu yang kekurangan atau bahkan tanpa layanan kesehatan.

Pada masa lalu pemerintah komunis Kuba telah mengirimkan 30 ribu dokter untuk bekerja di kawasan miskin Venezuela, sekutu politik terdekat Havana. Berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan pemimpin Venezuela yang telah meninggal dunia Hugo Chavez, Kuba mengirimkan dokter itu sebagai imbalan atas minyak murah.

Bukannya para dokter Kuba, Menteri Kesehatan Brazil akan mempekerjakan para dokter asing apabila dibutuhkan secara perseorangan. Setiap dokter asing, kata pejabat kementerian, akan secara perseorangan mendaftar untuk bekerja di Brazil.

"Kami tidak pernah mencapai kesepakatan dengan Kuba. Sekarang prioritasnya adalah Spanyol dan Portugal," kata pejabat itu.

Para dokter Kuba dapat mendaftar, kata dia, namun iklan lowongan dokter di Brazil akan ditayangkan di Spanyol dan Portugal, bukan di Kuba.

Pada pekan lalu, dokter Brazil melakukan unjukrasa di sejumlah kota menolak upaya pemerintah mempekerjakan petugas kesehatan asing.

Pemerintah mengatakan akan tetap melakukan itu untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan karena para dokter Brazil lebih suka untuk tidak bekerja di daerah terpencil. (G003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013