Negara (ANTARA News) - Cuaca buruk Selat Bali belakangan ini bisa mengancam kelancaran mudik Lebaran di  Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang dan sebaliknya.

"Seluruh persiapan teknis untuk arus mudik lebaran sudah kami persiapkan. Tapi semua itu akan sia-sia jika terjadi cuaca buruk di Selat Bali yang memaksa kami menutup pelabuhan," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto, Senin.

Menurutnya, tanda-tanda cuaca buruk yang mengganggu penyeberangan terlihat, saat kapal barang Cipta Harapan XII terseret arus beberapa hari lalu.

Wahyudi mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, pada Juli hingga Agustus hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi sering terjadi di Selat Bali.

"Kalau memang membahayakan kapal yang melintas, pelabuhan bisa kami tutup sementara meskipun saat arus mudik. Kami tidak berani ambil risiko untuk keselamatan penumpang," katanya.

Jumlah kapal yang beroperasi akan disesuaikan dengan kondisi cuaca agar tidak terjadi antrean kapal saat hendak sandar.

"Kami tidak mau memindahkan antrean di darat ke laut karena kapal antre sandar. Itu justru berbahaya saat cuaca buruk," ujarnya.

Kekhawatiran terkait cuaca buruk saat mudik Lebaran juga disampaikan Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Made Prihenjagat, yang memprediksi antrean kendaraan akan tambah panjang seandainya pelabuhan ditutup.

"Jangan ditutup sehari, ditutup beberapa jam saja antrean bisa mencapai puluhan kilometer. Kami hanya bisa berdoa, mudah-mudahan cuaca baik saat arus mudik nanti," katanya.

Sementara menurut Kepala Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Wakodim, pada bulan juli hingga agustus potensial terjadi angin kencang dari arah timur yang menyebabkan gelombang tinggi di laut.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013