Jadi, program vokasi menjadi salah satu bidang yang perlu ditingkatkan kerja samanya antara Indonesia dan China
Beijing (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bidang Pendidikan dan Kebudayaan Meutia Hatta mengatakan kerja sama pendidikan vokasi Indonesia-China perlu ditingkatkan guna menghasilkan generasi yang inovatif, kreatif dan berkarakter.

"Banyak yang bisa kita pelajari dari China, terutama etos kerja mereka yang sangat bagus, tangguh, dan kompetitif. Ini bisa dipelajari langsung oleh para peserta didik vokasi melalui program pertukaran peserta didik maupun pengajar," katanya, usai melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekjen Pusat ASEAN-China Ma Mingqiang di Beijing, Selasa malam.

Meutia mengatakan melalui program pertukaran itu peserta didik dan pengajar dapat melihat bagaimana pendidikan vokasi di China mengarahkan peserta didiknya untuk langsung terjun ke dunia kerja secara kompetitif.

"Selain kreatif dan inovatif, mereka juga bisa belajar bagaimana etos kerja dibentuk untuk membangun China hingga seperti sekarang dan sebagaimananya," katanya.

 Ia pun mencontohkan Indonesia dan China yang sama-sama memiliki kekayaan dan keragaman obat tradisional.

"Bagaimana China memelihara, mengelolanya secara lebih modern, menjaga ketersediaan bahan baku, hingga produk yang dihasilkan tetap kompetitif dan berciri khas China, itu dapat pula dipelajari oleh Indonesia dan banyak lagi," tutur Meutia.

Sebelumnya, Sekjen Pusat ASEAN-China Ma Mingqiang mengatakan kerja sama pendidikan vokasi dapat mempererat hubungan kedua negara dan membuka lebar pintu kerja sama yang lebih luas antara perguruan tinggi kedua pihak.

"Khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang vokasi, sehingga nantinya para lulusan vokasi kedua negara akan siap bertarung di pasar kerja global," katanya.

Ma Mingqiang mengatakan kerja sama pendidikan vokasi kedua bangsa dapat mendukung tercapainya kemakmuran di kawasan Asia, karena kualitas tenaga kerja kedua bangsa akan relatif setara melalui kerja sama teknik, riset, pertukaran akademisi, transfer teknologi dan pertukaran mahasiswa.

Atase Pendidikan KBRI Beijing Chaerun mengatakan kerja sama vokasi kedua negara telah dilakukan pada Oktober 2011 ditandai dengan kunjungan enam orang kepala SMK ke Provinsi Jiangsu yang dilanjutkan MoU antara SMK dengan Vocational Middle School di Provinsi Jiangsu.

Pada Juli 2012 sejumlah siswa SMK melakukan magang di sentra industri Provinsi Jiangsu, serta kunjungan 18 kepala sekolah SMK ke Shenzhen, Shanghai, dan Beijing untuk menjalin kerja sama di bidang pendidikan otomotif, tata busana dan kecantikan, pariwisata, tata boga, serta industri.

"Pada Maret 2013, diselenggarakan workshop kemitraan pendidikan vokasi di Jakarta yang diikuti oleh delegasi 12 orang pimpinan perguruan tinggi vokasi dari China dan disepakati pula 29 MoU antara peserta workshop Indonesia dan China," ujarnya.


Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013